Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk memperbaiki kualitas ibadah dan memperbanyak amalan baik sebelum memasuki bulan Ramadan.
Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar, sedekah, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Baca Juga: Catat! Lokasi dan Jadwal Kajian Malam Nisfu Syaban 2025 di Masjid Jakarta
Turunnya Perintah Berselawat kepada Nabi Muhammad
Di bulan Syaban, Allah menurunkan perintah untuk berselawat kepada Nabi Muhammad.
Perintah ini tertuang dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:"Sungguh, Allah dan malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Sejak saat itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak selawat sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah.
Dengan berselawat, seorang Muslim juga akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Baca Juga: Niat Puasa Nisfu Syaban beserta Tata Caranya, Kunci Meraih Ampunan Allah SWT
Pernikahan Rasulullah dengan Siti Juwairiyah dan Siti Hafsah
Bulan Syaban juga menjadi saksi pernikahan Rasulullah dengan dua wanita mulia, yaitu Siti Juwairiyah dan Siti Hafsah.
Pernikahan dengan Siti Juwairiyah terjadi setelah Perang Bani Mustaliq, sementara Siti Hafsah dinikahi setelah suaminya wafat dalam peperangan.
Siti Hafsah dikenal sebagai istri Rasulullah yang paling setia dan merupakan seorang penghafal Al-Qur’an.
Pernikahan ini menunjukkan betapa Rasulullah selalu memperhatikan kesejahteraan umatnya, termasuk para janda yang kehilangan suaminya dalam peperangan.