DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Keluarga korban pembacokan kesulitan membiayai pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok.
Pemuda berinisial MF, 19 tahun, dibacok seusai terlibat perkelahian di Jalan Juanda, Kemirimuka, Beji, Kota Depok, Minggu, 9 Februari 2025, dini hari.
Kakek korban, Mistar, 75 tahun, mengatakan, cucunya sedang berjuang dengan maut setelah menderita luka bacok parah di dada dan punggung.
"Cucu saya sampai saat ini masih di ruang isolasi ICU RSUD Depok. Oleh dokter tidak memperbolehkan ada yang menjenguk," kata Mistar kepada Poskota.co.id di warung kopi miliknya, Jalan Raya Margonda, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca Juga: Diajak Duel, Pemuda di Depok Dibacok hingga Kritis
Mistar menuturkan, tulang belakang dan iga korban patah. Korban pun menjalani operasi dan pemasangan pen pada tulang yang patah.
Hanya saja, biaya yang dibutuhkan untuk operasi tidak sedikit. Ia dan sang istri, Iyup, 60 tahun, hanya mendapatkan penghasilan dari usaha warung kopi.
Meski sudah dibuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Ketua RT dan RW lingkungan, pengajuan pengobatan gratis ditolak rumah sakit. Pasalnya, korban terluka karena tindak kriminalitas.
"Kemarin hari Minggu saat kejadian disuruh operasi tertunda karena tidak ada biaya. Kata dokter untuk biaya operasi saja sekitar Rp12 juta, belum biaya pasang pen dan lainnya sangat berat," ungkapnya.
Baca Juga: 2 Pelaku Pembacokan Polisi Ditangkap, 4 Lain Diburu
Namun, keluarga dari pembacok berinisiatif untuk menanggung biaya pengobatan MF selama di rumah sakit.
"Dari pihak keluarga pelaku mau ada inisiatif untuk bertanggung jawab buat biaya pengobatan cucu di rumah sakit. Tadi hari ini cucunya sudah menjalankan operasi untuk luka-lukanya," katanya.
Mistar menuturkan setelah ibu dan bapaknya berpisah, kini cucunya ikut tinggal satu rumah dengannya. Sehari-hari, MF bekerja sebagai badut keliling.
"Untuk memenuhi hidup sehari-hari korban serabutan kerja jadi badut keliling di Margonda. Siapa saja temennya meski tidak tahu nama, tapi kenal wajah. Untuk pelaku berjumlah dua orang yang sudah ketangkap ini tidak kenal sama sekali," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Dibacok Begal, Pendekar Raksa Turun Tangan
Pada saat kejadian, lanjut Mistar, cucunya dihajar dianiaya hingga dibacok remaja berusia 15 tahun. Bahkan, pembacok turut dibantu temannya yang masih di bawah umur.
"Pelaku berdua menyerang korban saat sedang ada pacar cucunya. Sempat memisahkan, tapi pelaku malah mengancam pacarnya akan dilukai maka dari itu langsunf kabur. Sedangkan cucunya sudah tidak berdaya terkapar di jalan sudah bersimba darah. Warga yang sedang ada di pos seberang jalan langsung menolong korban dilarikan ke rumah sakit," tuturnya.
Terpisah, Ketua RT 01 RW 14 Kemirimuka, Reza Purnama Alam, 45 tahun, mengatakan, keluarga korban dikategorikan keluarga tidak mampu.
"Rumah yang ditempati korban milik dari orang tua ibunya yaitu bapak Mistar. Satu rumah berukuran sekitar 40-50 meter ini ditempati sekitar 10 jiwa," kata Reza.
Korban merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Saudara-saudaranya juga tinggal di rumah kakeknya, sedangkan ibunya bekerja sebagai ART.
"Korban memiliki lima saudara, korban anak keempat dari lima bersaudara dari ibu Rosmiati dipanggil ibu Iyos, 40 tahun, bekerja sebagai ART," katanya.
Reza menambahkan, hasil keterangan nenek korban bahwa untuk biaya pengobatan operasi cucunya ditangguh dari pihak keluarga pelaku.