Bitcoin mengalami fluktuasi harga signifikan, mencerminkan volatilitas tinggi di tengah ketidakpastian pasar global. (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

EKONOMI

Harga Bitcoin Sulit Diprediksi? Pakai Strategi Batasi Risiko Investasi dengan Stop-Loss

Sabtu 08 Feb 2025, 12:48 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bitcoin masih menunjukkan volatilitas yang tinggi di tengah ketidakpastian pasar global. Harga kripto terbesar ini terus mengalami tekanan seiring berbagai faktor makroekonomi dan regulasi yang mempengaruhi pergerakan pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Bitcoin berada di kisaran US$ 96.611 pada Kamis (6/2) pukul 23.54 WIB. Angka ini mencatat penurunan 1,63% dalam sehari dan akumulasi pelemahan 8,60% selama sepekan.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut bahwa Bitcoin sempat pulih ke level US$ 101.000 setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada.

Namun, ketidakpastian tetap tinggi karena kebijakan tarif terhadap China masih berlaku tanpa tanda-tanda negosiasi resmi.

Baca Juga: Tips Persiapan Diri untuk Tes CPNS 2025 dan Kiat Sukses Hadapi SKD dan SKB

Tekanan Jual dan Level Support Bitcoin

Jika negosiasi tarif antara AS, Meksiko, dan Kanada gagal, tekanan jual Bitcoin bisa meningkat. Level US$ 92.000 diperkirakan menjadi support kunci, di mana investor institusional kemungkinan akan melakukan pembelian lebih lanjut.

Jika harga turun di bawah level ini, koreksi lebih dalam menuju US$ 87.000 atau bahkan US$ 74.000 bisa terjadi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk menetapkan stop-loss ketat di bawah support guna melindungi modal.

Sebaliknya, Bitcoin perlu menembus resistensi utama di US$ 106.000 agar dapat melanjutkan reli ke US$ 115.000 - US$ 120.000.

Jika terjadi breakout dengan volume tinggi, investor dapat mempertimbangkan untuk menambah posisi beli guna memanfaatkan momentum bullish.

Strategi Investasi di Tengah Volatilitas

Dalam kondisi volatil seperti saat ini, trader disarankan untuk menghindari penggunaan leverage berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko likuidasi jika terjadi pergerakan harga tajam.

Pendekatan yang lebih aman adalah mengakumulasi aset secara bertahap di dekat level support, menetapkan batas risiko dengan stop-loss, serta menunggu konfirmasi breakout sebelum meningkatkan eksposur investasi.

Outlook Bitcoin 2025: Prospek Bullish dengan Katalis Positif

Tahun 2025 diprediksi akan menjadi periode transisi penting bagi pasar kripto. Beberapa katalis utama yang berpotensi mendukung pertumbuhan Bitcoin antara lain:

  1. Adopsi Institusional

    • Masuknya dana besar melalui ETF Bitcoin Spot di AS.
    • Meningkatnya kepemilikan kripto oleh institusi besar, yang memperkuat permintaan.
  2. Regulasi yang Lebih Ramah

    • Beberapa negara, termasuk AS, mulai mempertimbangkan regulasi yang lebih kondusif bagi aset kripto.
  3. Peningkatan Ethereum (Pectra Upgrade Maret 2025)

    • Upgrade ini akan meningkatkan skalabilitas Ethereum, mendorong pertumbuhan ekosistem DeFi, serta memperkuat harga ETH.
  4. Kebijakan Moneter The Fed

    • Jika inflasi terkendali, potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dapat mengembalikan likuiditas ke aset berisiko seperti kripto.

Dengan faktor-faktor ini, Tokocrypto memproyeksikan harga Bitcoin pada semester I 2025 berada di kisaran US$ 115.000, dengan skenario bullish berpotensi mencapai US$ 120.000.

Sementara itu, pada akhir 2025, jika adopsi ETF dan dampak halving optimal, Bitcoin bisa menembus level US$ 120.000 - US$ 135.000.

Baca Juga: PT TRPN Bongkar Pagar Laut Tarumajaya Bekasi Pekan Depan

Faktor Risiko: Ketidakpastian Global

Meskipun prospek Bitcoin terlihat positif, beberapa faktor risiko tetap perlu diperhatikan, termasuk:

Bitcoin terus mengalami volatilitas tinggi di tengah ketidakpastian global. Investor perlu tetap waspada dan menerapkan strategi yang tepat untuk menghadapi dinamika pasar.

Dengan berbagai katalis positif, prospek jangka panjang Bitcoin tetap menjanjikan, namun tetap diperlukan manajemen risiko yang baik agar investasi tetap aman dan menguntungkan.

Tags:
Kenapa harga Bitcoin turun?pasar kriptovolatilitas Bitcoinharga BitcoinBitcoin

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor