POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan perpanjangan batas waktu aktivasi rekening Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024 hingga 28 Februari 2025.
Keputusan ini berdasarkan dalam surat edaran resmi per tanggal 30 Januari 2025 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Melansir informasi dari kanal YouTube Arfan Saputra Channel, pada 6 Februari 2025 terkait laporan dari bank penyalur per tanggal 15 Januari 2025, masih terdapat sebanyak 1.351.641 siswa penerima PIP yang belum melakukan aktivasi rekening SimPel PIP.
Rekening SimPel PIP adalah rekening tabungan yang dibuat oleh bank untuk siswa yang terdaftar dalam Program Indonesia Pintar (PIP). Rekening ini digunakan untuk menyalurkan dana bantuan pendidikan kepada siswa.
Rekening SimPel PIP penting untuk diaktifkan agar saldo dana bansos PIP dapat dicairkan. Aktivasi rekening ini juga berfungsi sebagai konfirmasi atas identitas penerima bantuan. Simak beberapa hal yang perlu diketahui tentang rekening SimPel PIP:
- Rekening SimPel PIP dibuat oleh bank atau lembaga penyalur.
- Saldo awal rekening SimPel PIP adalah Rp0,00.
- Dana bantuan PIP dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah, seperti alat tulis, perlengkapan sekolah, dan biaya pendidikan.
- Nominal dana bansos PIP bervariasi sesuai dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan siswa.
- Jika rekening SimPel PIP tidak diaktifkan, dana bantuan PIP akan dikembalikan ke kas negara.
Rinciannya mencakup 700.919 siswa jenjang SD, 222.908 siswa jenjang SMP, 237.633 siswa jenjang SMA, serta 181 siswa jenjang SMK.
Dengan perpanjangan ini, diharapkan para penerima PIP yang belum mengaktifkan rekeningnya dapat segera melakukan proses aktivasi sebelum tenggat waktu yang telah ditentukan.
Semula, batas waktu aktivasi rekening PIP ditetapkan hingga 31 Januari 2025. Namun, guna memberikan kesempatan lebih luas bagi para siswa penerima manfaat, pemerintah memutuskan untuk memperpanjangnya hingga 28 Februari 2025.
Langkah ini diambil agar peserta didik memiliki waktu lebih lama untuk menyelesaikan proses aktivasi dan pencairan dana bantuan.
Dinas Pendidikan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diminta untuk segera menyampaikan informasi ini kepada peserta didik, orang tua, serta wali melalui satuan pendidikan masing-masing.
Selain itu, koordinasi dengan bank penyalur juga diperlukan agar proses aktivasi rekening dan pencairan dana PIP dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 19 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan PIP.
Syarat dan Prosedur Aktivasi Rekening PIP
Aktivasi rekening Simpel PIP merupakan proses konfirmasi rekening bagi siswa penerima PIP agar dapat digunakan untuk penarikan atau pengambilan dana bantuan.
Bagi siswa yang belum memiliki buku tabungan atau mengalami pergantian nomor rekening, diwajibkan untuk melakukan aktivasi dengan memenuhi syarat berikut:
Jenjang SD, SDLB, Paket A, SMP, SMPLB, dan Paket B:
- Membawa surat keterangan aktivasi rekening Simpel PIP dari kepala sekolah.
- Menunjukkan KTP, Kartu Keluarga (KK), atau surat keterangan domisili orang tua/wali.
- Mengisi formulir pembukaan rekening Simpel PIP dari bank penyalur (Bank BRI).
- Siswa jenjang SD dan SMP harus didampingi oleh orang tua atau wali saat melakukan aktivasi.
Jenjang SMA, SMK, dan Paket C:
- Membawa surat keterangan aktivasi rekening Simpel PIP dari kepala sekolah.
- Menunjukkan KTP, kartu pelajar, atau Kartu Keluarga (KK) siswa.
- Mengisi formulir pembukaan rekening Simpel PIP dari bank penyalur (Bank BNI).
- Siswa jenjang SMA dan SMK tidak diwajibkan untuk didampingi orang tua saat aktivasi.
Dengan adanya perpanjangan waktu ini, diharapkan seluruh siswa penerima PIP yang masuk dalam daftar nominasi segera melakukan aktivasi rekening sebelum 28 Februari 2025 agar bantuan dapat segera dicairkan.
Untuk informasi lebih lanjut, orang tua dan siswa dapat menghubungi pihak sekolah atau bank penyalur terkait. Semoga kebijakan ini dapat membantu para siswa penerima manfaat dalam mengakses bantuan pendidikan dengan lebih mudah.