Pemilik Warung Klontong di Tangerang Masih Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg

Rabu 05 Feb 2025, 20:04 WIB
Seorang pemilik warung klontong menunjukkan tabung gas elpiji 3 kg di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. (Sumber: Poskota/Veronica Prasetyo)

Seorang pemilik warung klontong menunjukkan tabung gas elpiji 3 kg di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. (Sumber: Poskota/Veronica Prasetyo)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto telah membolehkan warung klontong kembali menjual tabung gas elpiji 3 kg, Selasa, 4 Februari 2025.

Namun, pemilik warung klontong di Kabupaten Tangerang masih kesulitan mendapatkan stok gas melon tersebut. Itu sebagaimana dirasakaan Ama, 31 tahun.

Pemilik warung klontong di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang itu, menyebut gas 3 kg bersubsidi itu masih sulit didapatkan.

"Aduh, masih susah. Dimana-mana masih kosong. Katanya presiden udah bilang gas 3 kilo bisa dijual lagi di warung," kata Ama, Rabu, 5 Februari 2025.

Baca Juga: Panduan Daftar jadi Pangkalan Tabung Gas Elpiji 3 Kg

Ama menyebut, selain ketersediaan gas 3 kg langka, harganya pun menjadi mahal.

"Udah pesan juga enggak bisa. Saya udah naik motor bawa 6 tabung. Tapi sampai sana ternyata sudah habis. Terus katanya harga juga naik, biasanya Rp19 ribu, kemarin mah jadi Rp20 ribu per tabung," ungkapnya.

Ibu satu anak tersebut berharap pendistribusian tabung gas 3 kg kembali seperti semula.

"Ya maunya harga juga balik lagi ke Rp19 ribu. Terus bisa kaya dulu lagi. Jadi agen yang antar, bukan kita yang antere. Soalnya kan kalo antere gitu harus dari pagi, itu juga dibatasi cuma boleh 1 tabung per orangnya," harapnya.

Baca Juga: Kebijakan Penjualan Gas Elpiji Tak Konsisten, Pemerintah Dinilai Minim Kajian

Kelangkaan gas elpiji 3 kg itu turut dirasakan pedagang bakso keliling bernama Jejen, 40 tahun. Bahkan, ia diprotes konsumen, karena hidangannnya kurang panas.

Berita Terkait
News Update