Salah satu pengecer gas elpiji 3 kg di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Purno. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

Pengecer di Palmerah Jakbar Akui Didata Pertamina jadi Sub Pangkalan Elpiji 3 Kg

Selasa 04 Feb 2025, 19:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah seorang pengecer gas elpiji 3 kg bersubsidi di Jalan Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat, mengaku sudah didat petugas Pertamina untuk menjadi Sub-Pangkalan.

"Kemarin sudah dimintain (data) sama petugasnya dari Pertamina," kata Purno, 33 tahun, pemilik toko kelontong saat dihubungi, Selasa, 4 Februari 2025.

Purno menyampaikan, tidak menerima distribusi gas elpiji 3 kilogram sejak pengecer dilarang menjual gas melon tersebut. Saat ini, toko miliknya menyimpan sekitar 100 tabung gas elpiji 3 kg.

"Sampai hari ini enggak ada pengiriman, saya juga baru didata," katanya.

Baca Juga: Tabung Gas Melon Masih Tersedia di Warung Kelontong, Warga Parung Bogor: Enggak Tahu Besok

Toko milik Purno menetapkan harga Rp22 ribu per satu tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi. Ia menambahkan uang jasa antar.

"Kalau sama jasa antar dan pasang ya beda lagi harganya, paling Rp 23 ribu," ucapnya.

Di samping itu, ia mengaku menyambut baik rencana pemerintah kembali memperbolehkan pengecer berjualan gas elpiji 3 kg.

Purno menyambut baik rencana pengecer diberikan aplikasi. Namun, ia menyarankan tidak dikenakan biaya tambahan, apalagi biayanya mahal.

Baca Juga: Jual Tabung Gas 3 Kg Wajib Punya NIB, Pengecer di Pandeglang: Mau Tidak Mau

"Kan saya jualnya juga buat ke pedagang, ke pedagang kecil yang dekat sini. Jadi mereka gak jauh kalau mau beli gas," katanya.

Sementara Ayunda, 40 tahun, pemilik warung kelontong di kawasan Kebon Jeruk mengaku belum didata sebagai pengecer oleh petugas Pertamina.

Ayunda mengaku pasrah jika tidak bisa berjualan lagi.

"Kalau saya kan cuma punya 21 tabung, dan itupun kadang cuma diantar 5 tabung aja. Kalau saya mah gak jualan lagi juga gapapa. Tapi kasian aja warga deket sini yang nanyain gas, jadi harus ke pangkalan," tuturnya.

Tags:
Jakarta Baratgas elpijipengecer

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor