POSKOTA.CO.ID - Untuk menghindari masalah gagal bayar (galbay) semakin parah, banyak nasabah pinjaman online (pinjol) yang mencoba mencari jalan keluar dengan mengganti nomor HP.
Biasanya, langkah ini diambil untuk menghindari panggilan, pesan, atau ancaman dari pihak pinjol yang terus menghubungi nasabah galbay terkait pembayaran utang.
Memang, tindakan ini terasa seperti solusi cepat dan mudah, namun kenyataannya mengganti nomor HP saat galbay justru bisa memperburuk keadaan.
Namun, tahukah kamu bahwa tindakan ini justru bisa berakibat fatal? Banyak hal yang bisa terjadi jika kamu mengganti nomor HP dalam keadaan galbay.
Bahkan, tindakan tersebut bisa mengarah pada dampak yang jauh lebih buruk dari sekadar kehilangan komunikasi sementara.
Baca Juga: 6 Cara Agar Nomor HP Terhindar dari Panggilan Spam Pinjol
Dampak Ganti Nomor HP saat Galbay Pinjol
Berikut ini adalah beberapa dampak fatal yang bisa terjadi jika kamu nekat mengganti nomor HP saat galbay pinjol.
1. Gangguan Komunikasi dan Pengingat Pembayaran yang Terputus
Salah satu tujuan utama pihak pinjol menghubungi nasabah adalah untuk memberikan pengingat mengenai pembayaran yang telah jatuh tempo.
Jika nomor HP diganti, komunikasi antara nasabah dan pihak pinjol akan terputus. Hal ini dapat menyebabkan terlambatnya pembayaran, yang tentunya akan mempengaruhi status pinjamanmu.
Terlepas dari niatmu untuk menghindari panggilan, kehilangan saluran komunikasi dengan pinjol dapat memperburuk kondisi keuanganmu.
2. Penurunan Skor Kredit yang Mengancam
Ketika kamu gagal membayar pinjaman online tepat waktu, hal itu akan tercatat dalam riwayat kreditmu.
Meskipun mengganti nomor HP mungkin bisa menghindari panggilan dari pihak pinjol, riwayat utangmu tetap tercatat dalam sistem.
Pinjol akan melaporkan keterlambatan pembayaran atau bahkan gagal bayar ke lembaga pemeringkat kredit.
Skor kreditmu akan terpengaruh secara negatif, dan ini akan mempersulitmu untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, baik itu untuk pembelian rumah, kendaraan, atau pinjaman lainnya.
3. Risiko Hukum dan Ancaman Tindak Pidana
Utang yang tidak dibayar dengan sengaja, apalagi dengan cara mengganti nomor HP untuk menghindari pembayaran, bisa berujung pada masalah hukum.
Beberapa pinjol melaporkan nasabah yang tidak membayar utang ke pihak berwajib, dan hal ini dapat berisiko masuk dalam proses hukum.
Pinjol dapat menganggap tindakan mengganti nomor HP sebagai upaya untuk menghindari kewajiban pembayaran yang sah, dan ini bisa berujung pada tuntutan hukum.
Nasabah yang mengganti nomor HP untuk menghindari panggilan atau tagihan dapat berisiko dihadapkan pada ancaman pidana.
Baca Juga: OJK Catat 400 Pinjol Ilegal per Desember 2024
4. Meningkatnya Jumlah Utang Akibat Denda dan Biaya Tambahan
Selain terputusnya komunikasi dengan pinjol, mengganti nomor HP juga dapat memperburuk kondisi keuanganmu.
Oleh karenanya, tagihan yang tidak dibayar tepat waktu, pinjol akan mengenakan denda dan biaya tambahan semakin menambah jumlah utang.
Biasanya, jumlah utang yang belum dibayar akan bertambah dengan bunga atau biaya administrasi lainnya yang diterapkan oleh pihak pinjol.
5. Kesulitan Mengakses Aplikasi dan Fitur Pinjol
Banyak aplikasi pinjol yang mengintegrasikan nomor HP dengan akun pengguna untuk tujuan verifikasi dan pengelolaan pinjaman.
Jika mengganti nomor HP, kemungkinan besar kamu akan kesulitan untuk mengakses aplikasi pinjol tersebut.
Hal ini dapat menghambat proses pembayaran atau bahkan memperburuk proses penagihan karena data yang tidak sinkron.
Ini membuat proses melunasi pinjaman semakin rumit dan bisa memicu masalah lebih lanjut, seperti pembekuan akun atau akses yang dibatasi oleh pihak pinjol.
Meskipun mengganti nomor HP mungkin terlihat seperti jalan keluar sementara dari masalah tagihan pinjol, faktanya tindakan ini hanya akan memperburuk kondisi keuangan dan pribadi kamu.
Alih-alih menghindari masalah dengan mengganti nomor HP, lebih baik menghadapi tanggung jawab dengan bijak dan mencari solusi yang lebih tepat.