Latensi pada jaringan 5.5G hanya sekitar 5 milidetik, jauh lebih rendah dibandingkan 5G yang memiliki latensi 8-12 ms. Ini penting untuk aplikasi yang membutuhkan respons instan, seperti kendaraan otonom dan gaming.
Baca Juga: Buruan Klaim Saldo DANA Gratis Rp 100.000, Begini Cara Mendapatkannya
3. Frekuensi
5.5G beroperasi di frekuensi hingga 100 GHz, lebih tinggi dibandingkan 5G pada kisaran 450 MHz hingga 52.6 GHz. Frekuensi tinggi ini menawarkan kecepatan lebih besar, meski jangkauan lebih pendek.
4. Arsitektur Jaringan
Jaringan 5.5G sepenuhnya standalone (SA) yang berarti tidak bergantung pada infrastruktur 4G, berbeda dengan 5G mengandalkan kombinasi non-standalone (NSA) dan SA.
5. Efisiensi Energi
Huawei mengklaim teknologi 5.5G lebih ramah lingkungan terutama untuk perangkat IoT pasif. Teknologi ini menghilangkan kebutuhan daya pada perangkat IoT individu untuk komunikasi.
Baca Juga: Cek Daerahmu! Daftar Kampus Penyelenggara PPG 2025 Resmi Rilis, Ini Linknya
6. Presisi Posisi
Dengan akuratnya lokasi yang lebih baik, 5.5G bermanfaat untuk aplikasi seperti pertanian pintar, kota cerdas, dan pemantauan lingkungan.
Meskipun teknologi 5.5G telah diterapkan secara terbatas, peluncuran global diperkirakan akan terjadi pada pertengahan 2025 di beberapa negara.