POSKOTA.CO.ID - Kemudahan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI menjadi perbincangan hangat di tahun 2025.
Banyak calon debitur mengeluhkan proses pengajuan yang semakin sulit di tahun 2025.
Artikel ini akan membahas penyebab utama penolakan pengajuan KUR, memberikan informasi tambahan, serta menawarkan tips agar peluang Anda untuk disetujui meningkat.
Apa itu Kredit Usaha Rakyat atau (KUR)?
KUR adalah program pembiayaan bersubsidi bunga dari pemerintah yang disalurkan melalui bank, termasuk BRI. Tujuannya adalah membantu UMKM untuk mendapatkan akses modal usaha.
Namun, beberapa kebijakan baru di tahun 2025 membuat proses pengajuan menjadi lebih selektif.
Baca Juga: Rp900.000 Bansos KLJ 2025 Hari Ini 25 Januari Sudah Cair? Cari Tahu Cara Ceknya di Sini!
Faktor Internal Penyebab Penolakan Pengajuan KUR
Berikut adalah faktor-faktor internal yang dapat menghambat pengajuan KUR:
1. Aturan Limit Akumulasi Penerimaan KUR
Pemerintah memberlakukan batas maksimal akumulasi pinjaman KUR untuk mencegah ketergantungan pada kredit bersubsidi:
- Sektor Non-produksi: Maksimal Rp100 juta (contoh: perdagangan dan jasa).
- Sektor Produksi: Maksimal Rp500 juta (contoh: pertanian dan peternakan).
Aturan ini berlaku untuk semua debitur, termasuk mereka yang memiliki riwayat pembayaran lancar.
2. Pembatasan Tingkat Kredit Macet (NPL)
BRI memberlakukan aturan ketat berdasarkan tingkat Non-Performing Loan (NPL):
- Jika suatu unit kerja BRI memiliki NPL lebih dari 5% selama tiga bulan berturut-turut, unit tersebut dilarang menyalurkan KUR hingga tingkat NPL menurun.
- Debitur disarankan untuk berkonsultasi dengan petugas BRI sebelum mengajukan pinjaman.
3. Pembatasan Kenaikan Plafon Pinjaman
Kenaikan plafon pinjaman maksimal adalah 30% dari plafon terakhir. Kebijakan ini diberlakukan untuk mengurangi risiko kredit macet, terutama di tengah melemahnya kondisi ekonomi nasional.
4. Larangan Kredit Ganda
Pasangan suami istri tidak diizinkan memiliki pinjaman KUR secara bersamaan, kecuali kredit konsumtif. Aturan ini diterapkan untuk menghindari risiko tunggakan.
5. Pelunasan Pinjaman Lama
Pinjaman KUR sebelumnya harus dilunasi sebelum pengajuan baru dilakukan. Selain itu, debitur yang pernah menerima kredit modal kerja atau investasi dari BRI atau lembaga lain juga tidak berhak menerima KUR.
Faktor Eksternal Penyebab Penolakan Pengajuan KUR
Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal yang memengaruhi proses pengajuan:
1. Riwayat Pinjaman Online (Pinjol)
- Banyak Pinjaman Online: Memiliki terlalu banyak pinjaman online akan menurunkan skor kelayakan Anda.
- Tunggakan Pinjaman Online: Bahkan tunggakan kecil seperti pulsa HP atau token listrik dapat terdata dalam Sistem Informasi Kredit (SIKP) OJK dan menjadi alasan penolakan.
2. Indikasi Judi Online
Rekening yang terindikasi digunakan untuk transaksi judi online akan menyebabkan pengajuan KUR ditolak. Bank BRI memantau aktivitas rekening calon debitur sebelum memproses pengajuan.
3. Ketidaksesuaian Tujuan Penggunaan Kredit
Pengajuan KUR yang digunakan untuk tujuan non-produktif, seperti renovasi rumah atau biaya kuliah, cenderung ditolak. KUR hanya diperuntukkan bagi kebutuhan modal usaha.
Informasi Tambahan untuk Pengajuan KUR Tahun 2025
Untuk meningkatkan peluang disetujui, berikut adalah informasi tambahan:
- Sistem Informasi Kredit Program (SIKP): Pastikan data Anda di SIKP OJK bersih dari catatan negatif. Hal ini mencakup riwayat pinjaman, tunggakan, hingga aktivitas online.
- Konsultasi dengan Petugas BRI: Sebelum mengajukan, diskusikan kelayakan Anda dengan petugas di unit kerja BRI. Memiliki kontak langsung seperti WhatsApp petugas sangat disarankan.
- Kondisi Ekonomi Nasional: Ketahui bahwa kondisi ekonomi dapat memengaruhi kebijakan bank, termasuk tingkat kredit macet secara nasional.
Baca Juga: PPDB 2025: Zonasi Tetap Ada atau Diganti? Begini Konsep Barunya!
Tips Agar Pengajuan KUR Anda Disetujui
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat meningkatkan peluang pengajuan KUR Anda:
- Hindari Pinjaman Online Berlebihan: Jika Anda memiliki pinjaman online, pastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.
- Gunakan Rekening Secara Bijak: Hindari transaksi mencurigakan seperti judi online atau aktivitas non-produktif lainnya.
- Ajukan KUR untuk Kebutuhan Produktif: Pastikan tujuan pengajuan jelas dan sesuai dengan kriteria BRI, seperti pembelian bahan baku atau alat produksi.
- Lunasi Pinjaman Lama: Jangan mengajukan KUR baru jika masih memiliki pinjaman lama yang belum lunas.
- Tingkatkan Kredibilitas Usaha: Siapkan dokumen pendukung seperti laporan keuangan sederhana, izin usaha, atau bukti transaksi usaha.
- Berkonsultasi dengan Petugas: Jangan ragu untuk bertanya langsung kepada petugas terkait kelayakan pengajuan Anda.
Dengan memahami dan mematuhi kebijakan yang berlaku, Anda dapat mempersiapkan pengajuan KUR dengan lebih baik.
Semoga informasi ini membantu Anda mendapatkan modal usaha yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis Anda!