Waspada Modus Penipuan Lowongan Kerja, Kemnaker Minta Masyarakat Lebih Selektif

Kamis 16 Jan 2025, 18:31 WIB
Ilustrasi melamar pekerjaan melalui platform digital. (Sumber: Unsplash/magnet.me)

Ilustrasi melamar pekerjaan melalui platform digital. (Sumber: Unsplash/magnet.me)

POSKOTA.CO.ID - Adanya platform digital di era teknologi yang semakin maju ini, memudahkan bagi para pencari kerja untuk mencari informasi lowongan pekerjaan (loker).

Tetapi bila tidak hati-hati, bisa saja para pencari kerja ini tertipu. Sebab banyak oknum yang melakukan penipuan dengan modus lowongan kerja.

Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Sunardi Manampiar Sinaga mengimbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam mencari informasi terkait lowongan kerja, utamanya yang tersebar di platform digital.

Menurutnya, semakin masif penggunaan platform digital untuk mencari dan menawarkan pekerjaan telah membuka celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Baca Juga: Info Loker Bandung Hari Ini, 16 Januari 2025, Graphic Designer dan Video Editor Silakan Melamar

“Kami meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan ulang terhadap informasi lowongan pekerjaan, baik dengan memverifikasi melalui website resmi perusahaan, media sosial resmi atau menghubungi langsung perusahaan terkait,” kata Sunardi.

Ia juga menegaskan pentingnya untuk memastikan kredibilitas perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Salah satu indikatornya adalah proses rekrutmen tidak memungut biaya apapun dari pelamar.

“Jika ada pungutan biaya dalam proses rekrutmen, hampir pasti itu adalah modus penipuan,” jelas Sunardi.

Selain kredibilitas, Sunardi pun menerangkan pentingnya melihat jenis usaha yang sedang dijalankan oleh perusahaan yang sedang membuka rekrutmen tidak bertentangan dengan hukum.

Baca Juga: Buruan Daftar! Berikut Ini Link Pendaftaran Loker PT Pegadaian 2025, Simak Posisi yang Dibutuhkan dan Kualifikasinya

“Ini agar kita tidak terjebak dengan pekerjaan yang bertentangan dengan hukum seperti praktik judi berbasis daring,” ungkapnya.

Ciri-Ciri Loker Palsu

Kemnaker pun mengindentifikasi beberapa ciri-ciri lowongan pekerjaan palsu, antara lain:

  • Tawaran gaji yang tidak masuk akal tinggi untuk posisi yang tidak spesifik
  • Penggunaan alamat email tidak resmi, seperti yang menggunakan domain umum (contoh: @gmail.com)
  • Tidak ada informasi jelas terkait alamat perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, atau syarat-syarat yang logis
  • Permintaan transfer uang untuk biaya administrasi, pelatihan, atau seragam kerja
  • Proses perekrutan dilakukan secara tidak transparan, seperti wawancara instan via chat tanpa konfirmasi formal

Baca Juga: Loker SDA Kementerian PU untuk S1 dan S2 Gaji Mulai dari Rp15 Juta, Penempatan Jakarta Selatan

Kemnaker juga meminta platform penyedia lowongan pekerjaan untuk lebih teliti dalam memverifikasi informasi yang dipublikasikan.

"Mereka harus memastikan bahwa informasi yang diunggah berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan tidak merugikan pencari kerja," ujar Sunardi. 

Untuk masyarakat yang merasa dirugikan atau menemukan indikasi penipuan terkait lowongan kerja, Kemnaker menyediakan saluran pengaduan resmi. Aduan dapat disampaikan melalui website Kemnaker atau layanan hotline di 1500 300.

"Kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari penipuan lowongan kerja. Mari bersama-sama lebih waspada dan memerangi kejahatan ini," pungkasnya.

Berita Terkait
News Update