POSKOTA.CO.ID – TikTok Shop kembali menghadirkan perubahan biaya admin yang mulai berlaku pada Desember 2025.
Perubahan ini tentu akan berdampak pada perhitungan profit bagi para penjual. Untuk itu, penting bagi Anda sebagai seller untuk memahami kebijakan terbaru ini agar bisa menyesuaikan strategi bisnis.
Setiap platform e-commerce, termasuk TikTok Shop, memerlukan biaya admin untuk operasional.
Dari biaya server hingga gaji karyawan, biaya admin menjadi salah satu sumber pendapatan utama mereka. Namun, perubahan biaya ini seringkali menjadi tantangan bagi para penjual, terutama yang menjual produk dengan harga murah.
Perubahan Utama pada Biaya Admin TikTok Shop
Sistem Lama:
- Biaya admin sebelumnya dihitung per pesanan.
- Maksimal biaya admin adalah Rp10.000 per pesanan, tidak peduli jumlah item yang dipesan.
Sistem Baru:
- Biaya admin kini dihitung per item, bukan per pesanan.
- Maksimal biaya admin tetap Rp10.000 per item, tetapi menjadi lebih tinggi jika ada banyak item dalam satu pesanan.
Baca Juga: PPN 12 Persen Dikenakan untuk Barang Mewah! Layanan Streaming seperti Spotify, Netfix Tidak Termasuk
Dampak Perubahan bagi Penjual
Perubahan ini lebih berdampak pada penjual yang menjual produk dengan harga rendah atau banyak item dalam satu pesanan. Berikut contoh hitungannya:
Jika Anda menjual 10 item dengan harga Rp100.000 per item, pada sistem lama biaya admin maksimal adalah Rp10.000. Namun, pada sistem baru, biaya admin menjadi Rp40.000 (10 item x Rp4.000/item).
Sebaliknya, untuk produk mahal, dampaknya lebih kecil. Misalnya, satu item seharga Rp1 juta hanya dikenakan biaya admin Rp10.000.