JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banjir pesisir atau rob hingga kini masih menggenangi wilayah utara Jakarta. Bahkan, akses ke Pelabuhan Muara Angke kembali terputus akibat genangan air banjir rob, Minggu, 12 Januari 2024.
Beruntung, banjir yang juga terjadi di beberapa titik di Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) bisa surut hanya dalam hitungan jam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta telah mempersiapkan mitigasi bencana baik banjir rob maupun bencana lainnya saat puncak musim hujan. Dengan mitigasi itu, potensi bencana diharapkan dapat diminimalisir dan kerugian dapat ditekan.
"Mengaktifkan posko siaga bencana yang beroperasi 24 jam di seluruh kantor walikota dan kabupaten.
Baca Juga: Warga Muara Angke Enggan Pindah Meski Sering Banjir Rob: Duit dari Mana?
Diseminasi informasi peringatan dini bencana melalui kanal resmi," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan saat dikonfirmasi, Minggu, 12 Januari 2025.
Yohan menambahkan, pihaknya juga melakukan pemetaan genangan berulang di wilayah Jakarta. Setidaknya ada 21 kecamatan, 42 kelurahan, 72 RW, dan 198 RT rawan banjir.
Menurutnya, BPBD Jakarta juga mendistribusikan peralatan penyelamatan seperti perahu evakuasi, pelampung, dan perlengkapan lainnya ke 186 kelurahan rawan banjir.
"Perahu PE 3.6 sebanyak 185, perahu karet 27 unit, tenda pengungsi ukuran 5x10 meter sebanyak 31 buah, tenda pengungsi ukuran 6x12 meter sebanyak 65, tenda posko sebanyak 28, Life Jacket sebanyak 1.387 buah dan ring buoy sebanyak 494," bebernya.
Baca Juga: Banjir Rob Angke Makin Sering Terjadi, Warga Butuh Uluran Tangan Pemprov Jakarta
Selain itu, menurut Yohan, pihaknya juga memasang sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) berbasis digital di 90 lokasi rawan banjir yang tersebar di 69 kelurahan. BPBD Jakarta juga memiliki Disaster Early Warning System (DEWS) sebanyak 24 alat yang tersebar di 14 kelurahan rawan banjir akibat luapan sungai.