TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pagar bambu sepanjang lebih kurang 30 kilometer masih tertancap di tengah laut Tangerang.
Nelayan Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang ingin mencabut pagar bambu tersebut. Namun, mereka takut pagar tersebut bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Sampai sekarang masih ada pagar bambunya. Belum diapa-apain. Sebenarnya kami mau cabut-cabutin, tapi enggak berani, kan, katanya itu proyek PSN. Takut sama negara," kata salah seorang nelayan, Heru, 50 tahun, saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, 11 Januari 2025.
Hingga kini, Heru masih menantikan respons pemerintah daerah maupun pusat terkait pagar bambu tersebut yang telah merugikan nelayan.
Baca Juga: Pagar Laut di Tangerang Dikira Proyek PSN, Warga Pasrah
"Sampai sekarang semua bungkam. Belum ada tindak lanjut. Kami juga di sini masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, warga Pulau Cangkir, Sadinah, 52 tahun, tidak tahu pihak yang menancapkan pagar bambu di tengah Laut Tangerang itu.
Pasalnya, pemasangan pagar bambu itu dilakukan pada malam hingga pagi hari menggunakan tiga kapal nelayan.
"Kalau bos yang nyuruhnya enggak tahu. Tapi dengar-dengar juga itu proyek PSN. Dikerjainnya kebanyakan malam hari jadi pagi tau-tau sudah ada," katanya.
Baca Juga: Pagar Laut di Tangerang Dipasang 10 Orang, Begini Kesaksian Nelayan
Sadinah mengatakan, sejak pagar bambu tersebut terpasang, jumlah tangkapan ikan oleh suaminya berkurang drastis.