JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta telah mempersiapkan langkah-langkah menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2025.
"Pemerintah Pusat dan Pemprov Jakarta melalui BPBD, Dinas SDA dan sejumlah perangkat daerah terkait lainnya telah melakukan upaya antisipasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Januari 2025.
Beberapa langkah yang telah dilakukan, yakni pengerukan lumpur pada waduk oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) pada Januari-Maret 2024. Pengerukan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung air.
Yohan menambahkan, BMKG dan BNPB secara aktif melakukan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi intensitas hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi. Selain itu, sarana dan prasarana pengendali banjir dioptimalisasi.
Baca Juga: 6 Upaya Pemprov Jakarta Hadapi Bencana Hidrometeorologi
"Menyiagakan personel gabungan selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah. Kami memiliki 267 petugas penanggulangan bencana atau TRC yang bersinergi dengan lebih dari 4.226 personel pasukan biru milik Dinas SDA dan ribuan personel lainnya," tuturnya.
Selain itu, BPBD turut memasang sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) berbasis digital di 90 lokasi rawan banjir yang tersebar di 69 kelurahan. Menurut Yohan, EWS memiliki delapan sensor yang berfungsi mencatat ketinggian air, debit air, kecepatan angin, arah angin, kecepatan aliran, suhu, kelembapan dan curah hujan.
"BPBD Jakarta juga memiliki Disaster Early Warning System (DEWS) sebanyak 24 alat yang tersebar di 14 kelurahan rawan banjir akibat luapan sungai," terangnya.
Berikutnya, BPBD Jakarta telah mengecek kesiapan elemen pendukung penanganan bencana yang telah didistribusikan ke kantor-kantor kelurahan, seperti tenda, velbed, perahu PE, dayung, dan pelampung. Simulasi pendirian tenda yang melibatkan personel PPSU Kelurahan dan unsur-unsur lainnya juga dilakukan.
Baca Juga: Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Pemprov DKI Ambil Langkah Antisipasi
"Kami juga memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam yang juga memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah kota administrasi yang ada di Jakarta," jelasnya.