POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI Agus Jabo Priyono, menargetkan sebanyak 82,9 juta jiwa akan menjadi penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG).
"Kira-kira di tahun 2029 itu sekitar 82,9 juta penerima," kata Agus usai meninjau pelaksanaan MBG di SMP Barunawati, Jakarta Barat, Senin 6 Januari 2024.
Sementara bulan Januari 2025 ini, pemerintah pusat menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat program MBG, dan sampai akhir tahun ini ditargetkan 15 juta penerima manfaat.
"Jadi, semua sudah direncanakan semua dsudah diskemakan, ini tinggal dilaksanakan walaupun prosesnya bertahap," jelas Agus.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Sasar Ibu Hamil hingga Balita Mulai 9 Januari, Begini Skemanya
Juru Bicara (Jubir) Kantor Kepresidenan, Dedek Prayudi memastikan program MBG ini menyasar penerima manfaat tak hanya pelajar, melainkan ibu hamil, ibu menyusui, sampai balita.
Nantinya untuk distribusi MBG bagi balita sampai ibu hamil dan menyusui, teknis penyaluran nantinya melalui Kecamatan yakni posyandu.
"Untuk ibu-ibu hamil, balita, itu adalah dipersiapkan oleh posyandu, distribusinya melalui posyandu," jelas Dedek.
Dedek menyebut, pemerintah pusat nantinya akan mengatur distribusi bagi penerima manfaat MBG ini melalui dua skema.
Skema pertama kader posyandu akan mengantarkan makanan kepada penerima manfaat yang telah tercatat.
"Ada juga skema 2 ibu-ibu penerima manfaat itu yang datang. Tapi skema 2 ini tentu saja tidak bisa kepada ibu-ibu yang kehamilannya sudah sangat besar ya, karena mobilitasnya kan harus dibatasi, jadi kurang lebih seperti itu," jelas Dedek.
Baca Juga: 1.260 Siswa di Bekasi Terima Paket Makan Bergizi Gratis, Ada Capcai hingga Telur
Kader posyandu nantinya juga akan bekerja dalam hal distribusi makanan. Meski demikian, tidak dijelaslak secara rinci teknis distrubusi, termasuk siapa yang berhak menerima.
"Kader kader posyandu jugalah yang kemudian menjemput tray-tray makanan tadi dari rumah-rumah. Jadi, program makan bergizi gratis ini juga merupakan 1 bagian dari aktivasi besar-besaran posyandu di seantero negeri di Indonesia," beber Dedek.
Dedek menyampaikan bahwa hari ini sebanyak 190 Satuan Pelayanan Kebutuhan Gizi (SPPG) beroperasi melayani pembuatan makanan untuk program MBG.
Ia menyebut jumlah SPPG akan terus bertambah menyusul target yang ditentukan pemerintah dalam program MBG ini.
"Yang mana nanti ditargetkan atau direncanakan, itu per 1 Maret sudah beroperasi 937 unit SPPG yang di mana mereka akan melayani 3 juta penerima manfaat dari yang disebutkan ya, ibu hamil, ibu menyusui, anak bayi, sampai dengan anak-anak tingkat SMA," jelasnya.
Dedek menuturkan bahwa di tahun 2025 ini, pemerintah pusat menargetkan 15-20 juta penerima manfaat dalam program MBG yang mulai berjalan hari ini.
"Yang ditargetkan nanti akhir 2025 sudah ada sekitar antara 15-20 juta penerima manfaat. Ini adalah satu bagian integral dari program makan bergizi gratis," tukasnya.