POSKOTA.CO.ID - Kecelakaan kembali terjadi di Tol Cipularang KM 97 menuju arah Bandung. Peristiwa ini tejadi pada Minggu, 5 Januari 2025 pukul 09.30 WIB.
Kecelakaan ini melibatkan lima kendaraan, yakni satu truk, satu bus dan tiga mobil pribadi.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun diketahui dua orang mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi serta dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Rodjak, Purwakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kecelakaan ini dipicu dari mobil truk yang tidak kuat menanjak, lalu melaju mundur dan menghantam kendaraan lain.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 97 Bus Primajasa Hancur Parah di Bagian Depan
Saat ini, proses evakuasi sudah dilakukan dan seluruh lajur tol sudah dapat dilalui.
“11.34 WIB, Plered KM 92 - Batu Datar KM 95 padat. Darangdan KM 96-KM 97 arah Cileunyi padat. Selesai penanganan kecelakaan beruntun di bahu luar/kiri,” bunyi keterangan akun X @PTJASAMARGA.
Lantas, mengapa sering terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang?
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97, Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Hasil Investigasi KNKT Terkait Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang
Pada 11 November 2024, insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang terjadi di KM 92. Kejadian tersebut melibatkan 17 kendaraan.
Semula peristiwa itu, terjadi akibat dari sebuah truk bermuatan kardus kehilangan kendali di jalan menurun dengan tikungan tajam ditambah kondisi cuaca hujan.
Truk ini sempat menabrak pembatas jalan, sebelum kembali ke jalur utama dan menghantam sejumlah kendaraan lainnya.
Dari kecelakaan tersebut satu orang meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat dan 25 lainnya mengalami luka ringan.
Kecelakaan di Tol Cipularang ini acap kali dikaitkan dengan hal mistis, tetapi dari hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Berkendara (KNKT), menyebutkan ada sejumlah faktor yang berkontribusi pada kecelakaan yang terjadi di Cipularang.
Beberapa di antaranya ialah karakteristik jalan yang memiliki alinyemen vertikal dengan kemiringan delapan persen serta kombinasi tikungan ganda. Faktor lainnya teknis pada kendaraan seperti pengoperasian rem dan transmisi.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan khususnya di KM 90 - KM 100, KNKT menjelaskan pentingnya pengelolaan kecepatan lalu lintas secara secara sistematis, mengingat karakteristik ruas jalan Cipularang memiliki turunan panjang serta tikungan tajam.
Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Tol Cipularang KM 97 Arah Bandung
Antisipasi jangka pendek yang direkomendasikan ialah pemasangan rambu batas kecepatan, penambahan lampu peringatan cuaca buruk, serta perbaikan drainase untuk mencegah genangan air di jalan.
“Langkah ini ditujukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan serupa,” bunyi keterangan dari KNKT.
Harapannya, hasil dari investigasi dan rekomendasi yang dihasilkan mampu mencegah terulangnya kembali kecelakaan serupa dan melindungi pengguna jalan.