POSKOTA.CO.ID – Setelah melalui usulan, pertimbangan, hingga deretan uji coba, Pemerintah secara resmi akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara serentak pada 6 Januari 2025.
Program ini adalah bagian dari Asta Cita delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, program ini siap diimplementasikan di seluruh provinsi Indonesia.
Baca Juga: Heboh Susu Ikan untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo, Begini Pendapat Guru Besar IPB
Sebelumnya, pihaknya telah melalui masa uji coba pada akhir 2024. “Proses persiapan sedang berlangsung. Kami berharap semuanya berjalan lancar pada 6 Januari,” ujarnya pada Jumat, 3 Januari 2025.
Untuk tahap awal, pemerintah menargetkan tiga juta penerima manfaat, meliputi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Kombes Pol. Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menegaskan bahwa fokus utama program tersebut adalah wilayah-wilayah dengan tingkat kekurangan gizi tinggi.
“Daerah-daerah yang masih masuk kategori miskin dan kekurangan gizi menjadi prioritas utama. Kami memastikan dapur umum tersebar di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Program MBG atau makan siang gratis ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun pengelolaannya memerlukan perhatian khusus agar tidak menjadi ladang korupsi baru nantinya.
Di sisi lain, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut program MBG akan resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025.
Hal ini diungkapkannya usai mengikuti rapat mengenai pemberdayaan masyarakat di Istana Kepresidenan Bogor.
"Pelaksanaan (makan bergizi) 6 Januari," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Januari 2024.
Budi memastikan, pihaknya akan memberikan suport melalui 1.923 koperasi. Nantinya, ribuan kooperasi ini akan menjadi pemasok bahan baku pangan program pemerintah tersebut.
"Membantu misalnya kooperasi peternak telur, membantu menyediakan telur," kata Budi menjelaskan.