“Penembakan terhadap pesawat itu diyakini tidak disengaja,” jelas Reuters saat mengutip keterangan dari sumber tersebut.
Euronews mengutip sumber pemerintah yang mengatakan bahwa pesawat tidak diizinkan mendarat di Rusia saat pilot meminta pendaratan darurat dan malah diarahkan terbang melintasi Laut Kaspia.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia awalnya mengatakan bahwa pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah menabrak sekawanan burung.
Laporan keterlibatan Rusia muncul setelah para ahli penerbangan menduga pertahanan udara Rusia kemungkinan besar harus disalahkan, berdasarkan kerusakan yang terlihat pada bagian ekor pesawat.
Embraer 190 telah terbang di atas sebagian wilayah Kaukasus Utara Rusia yang telah menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.
Dan Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menembak jatuh puluhan pesawat nirawak pada Selasa malam dan Rabu pagi.
Rekaman pesawat yang tertabrak di media sosial menunjukkan pesawat itu melakukan penurunan tajam sebelum menghantam tanah dan terbakar.
Rusia telah memperingatkan terhadap spekulasi tentang penyebab kecelakaan itu. Dan Kremlin menolak berkomentar tentang klaim tentang rudal Rusia yang bertanggung jawab.
"Adalah salah untuk membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi," jelas Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Terpisah, kepala badan penerbangan sipil Rusia, Dmitry Yadrov, mengatakan pesawat nirawak Ukraina menyerang Grozny saat pesawat itu mencoba mendarat di sana, sebelum jatuh di Kazakhstan.
Yadrov mengatakan di Telegram bahwa ada kabut tebal di atas Grozny saat insiden itu terjadi dan kondisi hari itu dan pada jam-jam tersebut di sekitar bandara sangat rumit.
"Pesawat nirawak militer Ukraina sedang melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil pada saat itu," katanya.