Ilustrasi peretasan webcam. (Kaspersky)

TEKNO

Benarkah Webcam di Laptop atau Komputer Bisa Diretas? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kamis 26 Des 2024, 16:35 WIB

POSKOTA.CO.ID - Sering kali kita melihat adanya kamera di perangkat laptop atau komputer yang ditutupi oleh plester.

Perangkat kamera tersebut disebut webcam. Penempelan sebuah plester di webcam itu dipercaya sebagai solusi untuk menghindari aktivitas “mata-mata” yang dilakukan oleh pelaku kejahatan siber atau peretas.

Lalu apakah benar perangkat webcam tersebut bisa diakses oleh peretas? Berikut penjelasan lengkapnya.

Melansir dari Kaspersky, satu dekade yang lalu orang-orang melakukan perekaman menggunakan webcam dan dianggap eksentrik.

Namun kini, banyak model laptop yang sudah dilengkapi dengan perangkat kamera bahkan lengkap dengan penutup internal, guna menjaga keamanan privasi pengguna.

Memang benar para peretas ini dapat mengakses perangkat webcam dan melakukan aktivitas mata-mata pada targetnya, bahkan lebih canggih karena bisa sekaligus mengakses mikrofon.

Cara peretas ini mengakses webcam pengguna adalah dengan menyusupi sebuah malware atau spyware. Motifnya bermacam-macam mulai dari hanya mengintip, memata-matai seseorang atau bertujuan untuk melakukan pencurian data-data penting.

Kendati demikian, penting untuk pengguna memperketat keamanan baik itu diperangkat komputer, laptop atau ponsel, agar terhindar dari serangan peretasan atau penyadapan.

Cara Melindungi dari Peretasan Webcam

Dari keterangan Kaspersky, ada dua kategori untuk melindungi diri dari peretasan webcam. Pertama melindungi secara fisik dan kedua menggunakan perangkat lunak atau software.

Metode perlindungan secara fisik, cukup merepotkan namun bisa memastikan privasi pengguna terjaga. Berikut ini caranya:

Peretas atau penyusup ini dapat memata-matai sekaligus menguping aktivitas sehari-hari Anda. Tentu saja cara ini agak sulit, karena setiap perangkat baik laptop atau ponsel sudah dilengkapi dengan webcam dan mikrofon.

Biasanya perangkat seperti ini, tersedia dan diminati oleh lembaga pemerintah, militer serta aktivitas yang memiliki akses terbatas.

Pengguna dapat menonaktifkan fitur webcam dan mikrofonnya.

Namun pengguna harus repot menonaktifkan secara fisik, yaitu mencabut sakelar penghubungnya.

Tetapi cara ini bisa menjadi pelindung diri dari adanya pengintaian yang dilakukan melalui webcam atau mikrofon.

Cara ini mungkin yang paling masuk akal dari metode perlindungan fisik dan sudah dilakukan secara umum.

Tujuannya, tentu saja untuk menggagalkan aktivitas pengawasan berformat video. Namun untuk format audio, berpotensi mengalami penyadapap masih bisa terjadi karena aktifnya mikrofon.

Kabar baiknya, perangkat modern memiliki beberapa mikrofon sehingga akan sulit untuk merekam suara secara keseluruhan

Sementara untuk metode perlindungan melalui perangkat lunak, pengguna dapat melakukan hal ini:

Anda dapat mengakses BIOS atau UEFI di perangkat laptop atau komputer dan menonaktifkan webcam serta mikrofon.

Ini cara yang bisa dilakukan untuk menghindari peretasan yang dilakukan melalui perangkat tersebut.

Izin kontrol ini penting untuk diperhatikan oleh ponsel seperti pengguna Android atau iOS.

Penggunaan akses izin ini dapat dilihat di bagian pengaturan. Apabila ada izin yang mencurigakan seperti mengakses kamera atau mikrofon segera lakukan tindakan seperti menghapus aplikasi.

Perlindungan fisik atau perangkat lunak ditentukan oleh pengguna. Hal yang mungkin bisa dilakukan ialah menggunakan penutup webcam dan mengkombinasikan dengan software keamanan agar perangkat Anda terlindungi dengan baik.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
peretasanwebcamPencurian Data PribadiMalwarepenyadapan

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor