Ilustrasi tanggul sepanjang kawasan Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Jakarta

Disebut Solusi Jangka Panjang atasi Banjir Rob, Pemprov DKI Genjot Pembangunan Tanggul Pantai 39 Km

Selasa 17 Des 2024, 14:29 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggenjot pembangunan tanggul pengamanan pantai melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A sepanjang 39 kilometer.

Program yang bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu bertujuan mencegah air laut masuk ke daratan saat pasang laut. Langkah ini disebut sebagai solusi jangka panjang mengantisipasi banjir rob.

Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin menyampaikan pembangunan sistem polder pengendali rob yang dilengkapi bendung karet untuk menahan air agar tidak melimpas ke darat juga tengah dibangun.

"Upaya pengendalian penurunan muka tanah (land subsidence) juga terus digaungkan, salah satunya dengan pembatasan penggunaan air tanah melalui Zona Bebas Air Tanah yang akan diperluas wilayahnya," kata Ika dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 17 Desember 2024.

Dinas SDA DKI Jakarta terus mengembangkan teknologi untuk memprediksi dan mitigasi kejadian banjir rob. Dengan demikian, warga kota dapat peringatan ketika ada potensi banjir.

Selain itu, pendekatan berbasis alam dengan penanaman mangrove yang merupakan kerja sama perangkat daerah terkait dengan pihak swasta turut dilakukan.

Upaya ini juga membutuhkan peran warga untuk menjaga infrastruktur di pesisir seperti tanggul, serta tidak membuang sampah sembarangan dan menggunakan jaringan air perpipaan untuk kebutuhan sehari-hari agar bisa mengurangi penurunan permukaan tanah.

Ika menjelaskan, fenomena banjir rob yang terjadi di pesisir Jakarta belakangan ini membuat sejumlah wilayah terendam air hingga ketinggian 100 centimeter.

Bukan karena curah hujan yang tinggi, banjir rob terjadi bersamaan saat fase bulan purnama yang mengakibatkan pasang air laut meningkat secara maksimum. Akibatnya, air laut pasang tersebut meluap ke daratan yang menimbulkan banjir rob.

Ika menambahkan, durasi banjir rob yang terjadi dapat bervariasi tergantung beberapa faktor, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca. Banjir rob biasanya berlangsung sekitar dua hingga enam jam saat pasang.

Untuk mengatasinya, SDA Provinsi DKI Jakarta mengoptimalkan penggunaan pompa untuk mengalirkan air ke laut, bahkan saat air tidak mampu mengalir secara gravitasi.

Kondisi rob, lanjutnya, juga dipengaruhi faktor topografi wilayah. Di wilayah pesisir dengan permukaan tanah rendah atau di bawah permukaan laut, air rob bisa terperangkap lebih lama.

"Sehingga kami mengoptimalkan operasional pompa stasioner maupun mobile untuk dapat mengalirkan air dan optimalisasi saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar," ungkapnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Pemprov DKI Jakartabanjir robNCICD

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor