POSKOTA.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Kantor Bank Indonesia (BI), termasuk ruangan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Penggeledahan ini dilakukan terkait dugaan penyelewengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang terjadi pada tahun 2023.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan informasi tersebut. “Ya benar, tim KPK semalam melakukan penggeledahan di Kantor BI, termasuk ruangan Gubernur,” ujar Tessa saat dikonfirmasi pada Selasa, 17 Desember 2024.
Dugaan kasus korupsi ini berawal dari indikasi bahwa dana CSR dari BI tidak digunakan sesuai peruntukannya. Asep, salah satu penyidik KPK, menyatakan bahwa investigasi terus berjalan.
“KPK sedang mendalami perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penggunaan dana CSR dari BI dan OJK,” tambahnya.
Di tengah isu ini, sosok Perry Warjiyo tetap menarik perhatian publik. Sebagai anak petani sederhana, perjalanan hidupnya hingga menjadi Gubernur BI selama dua periode menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Kisah Perjuangan Perry Warjiyo
Perry Warjiyo dilantik kembali sebagai Gubernur BI pada Mei 2023 untuk periode 2023-2028. Sebelumnya, ia menjabat posisi yang sama pada periode 2018-2023.
Namun, siapa sangka, pria kelahiran Sukoharjo ini berasal dari keluarga petani yang penuh keterbatasan finansial.
Perry mengisahkan, ketika lulus SMA Negeri 3 Surakarta pada 1976, ibunya hanya memiliki uang sebesar Rp35.000. Dengan sisa Rp25.000 setelah biaya transportasi, ia harus mengubur impiannya masuk Fakultas Kedokteran dan memilih jurusan Akuntansi di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selama kuliah, Perry harus berjuang keras. Ia bekerja sebagai kondektur angkutan umum dan guru les Matematika demi menyambung hidup.
Berkat ketekunannya, ia berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1982. Tak berhenti di situ, Perry melanjutkan studi ke Iowa State University, Amerika Serikat, hingga meraih gelar Master (1989) dan Ph.D di bidang Ekonomi Moneter dan Internasional (1991).