POSKOTA.CO.ID – Manchester City, tim yang dulu ditakuti di Eropa dan Inggris, kini terlihat kehilangan sentuhannya.
Dalam pertandingan derby melawan Manchester United, kelemahan mereka menjadi sorotan utama. Apa yang sebenarnya terjadi pada tim asuhan Pep Guardiola?
Pertandingan ini digambarkan sebagai salah satu derby terburuk yang pernah ada. Meski akhir laga menghadirkan momen-momen dramatis, sepanjang pertandingan terlihat minim kualitas.
Manchester City, yang dikenal sebagai tim dominan dengan gaya permainan taktis, kini terlihat kehilangan jati diri.
Manchester United Tampil Lebih Solid
Manchester United layak mendapatkan pujian atas performa mereka. Berbeda dengan pertandingan derby sebelumnya, United tampil dengan organisasi yang lebih baik.
Meski tidak terlalu tajam di lini depan, mereka berhasil menahan City untuk tidak mendominasi penuh.
Dalam laga ini, United terlihat nyaman dengan penguasaan bola yang lebih baik dibandingkan biasanya.
"Hari ini saya merasakan kepercayaan itu, dan menurut saya, inilah yang menjadi pembeda utama," ungkap Amorim setelah pertandingan dalam konferensi pers.
Manchester City Kehilangan Jati Diri
Manchester City, yang dulu dikenal dengan pola permainan menyerang, pressing tinggi, dan penguasaan bola yang hampir sempurna, kini tampil jauh dari standar tersebut.
Mereka kehilangan kemampuan untuk menekan lawan, menjaga kedisiplinan formasi, dan memanfaatkan peluang di depan gawang.
Pemain-pemain kunci seperti Kevin De Bruyne, Phil Foden, dan Bernardo Silva terlihat jauh dari performa terbaik mereka.
“Dulu kami tidak terkalahkan, bahkan memimpin liga, tetapi dalam 10 hari semuanya berubah. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima oleh klub sebesar Manchester City,” ungkap Pep Guardiola setelah pertandingan dalam jumpa pers.
Guardiola Kesulitan Memulihkan Performa Tim
Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih dengan filosofi yang jelas dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa.
Namun, saat ini ia terlihat kesulitan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi timnya.
Tidak ada lagi kombinasi umpan pendek yang menjadi ciri khas City, dan transisi permainan mereka terlihat lambat dan tidak terorganisir.
“Saat ini, kami terlalu cemas, baik saat memegang bola maupun tanpa bola. Ini menyebabkan kami kehilangan ketenangan dalam mengambil keputusan penting,” kata Guardiola.
Apa yang Salah dengan Manchester City?
Tim yang hanya enam bulan lalu dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia kini terlihat seperti tim medioker.
Pemain terlihat kehilangan semangat, formasi tampak berantakan, dan kepercayaan diri tim berada di titik terendah.
Jika situasi ini tidak segera diatasi, City bisa kehilangan peluang untuk bersaing di Liga Champions maupun Liga Inggris musim ini.
“Klub sebesar ini tidak akan mentolerir situasi seperti ini terlalu lama,” tambah Pep.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Manchester City perlu segera bangkit. Waktu berjalan cepat, dan jika mereka tidak segera berbenah, era kejayaan mereka bisa menjadi sekadar kenangan.
Derby Manchester kali ini bukan hanya soal kemenangan atau kekalahan, tetapi peringatan bagi City bahwa sesuatu harus berubah.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.