Nasib Pilu Keluarga di Carita Pandeglang: Tinggali Rumah Tak Layak Huni, Mengungsi Setiap Hujan

Minggu 15 Des 2024, 11:41 WIB
Kondisi bangunan rumah milik Suhaya, warga Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang yang hampir roboh. (Poskota/Samsul Fathony)

Kondisi bangunan rumah milik Suhaya, warga Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang yang hampir roboh. (Poskota/Samsul Fathony)

POSKOTA.CO.ID - Nasib pilu dialami satu keluarga di Kabupaten Pandeglang. Pasangan Suhaya (43) dan Armaenah (37) serta anak-anaknya terpaksa tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Beralamat di Kampung Karawang, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Suhaya dan keluarga kerap mengungsi ketika hujan dan angin kencang, karena kondisi rumah mereka rentan roboh.

Bangunan rumah Suhaya yang mayoritas terbuat dari kayu dan bilik bambu, jauh dari kata layak. Bangunan rumah serta atap genteng sudah banyak ditopang oleh kayu dan bambu dengan harapan agar tidak ambruk.

Bilik atau dinding bambu di sekeliling bangunan rumah dan bagian dalam juga sudah lapuk dan berlubang. Saat malam hari, Suhaya dan keluarganya sering kedinginan.

"Iya, kalau ada hujan yang disertai angin kencang, kami mengungsi ke rumah tetangga atau saudara yang lain. Karena takut rumah kami ambruk dan menimpa keluarga saya," ungkap Suhaya, Minggu, 15 Desember 2024.

Suhaya mengatakan, tidak bisa berbuat banyak, karen hidup di bawah garis kemiskinan. Ia sendiri merupakan buruh tani yang menggarap ladang di lahan milik orang lain.

Rumah tersebut sudah ditinggali Suhaya dan keluarga selama puluhan tahun. Saat kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini, ia bersama keluarganya dihantui rasa ketakutan akan rumahnya ambruk.

"Ya pasti gak nyaman kalau ada hujan angin. Kami ngungsi ke rumah kaka saya, tapi kalau gak ada hujan dan angin kami kembali lagi ke rumah," ungkapnya.

Menurutnya, selama ini sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan renovasi rumah. Bahkan rumahnya juga kerap di foto sebagai bukti kondisinya tidak layak, tetapi hingga kini belum ada kejelasan.

"Mungkin belum ada rezekinya kali. Saya udah pengajuan ke Baznas, terus dari pihak desa juga sudah sering tiap tahun juga diajukan tapi belum realisasi," tuturnya.

Kapolsek Carita, Iptu Toerip Tasega bersama Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), E.A. Supriadi Franky merasa prihatin dengan kondisi rumah Suhaya.

"Prihatin dengan kondisi rumah yang tidak layak ini. Kondisi rumah yang sudah hampir roboh sudah selayaknya untuk dibantu," ujar Toerip.

Toerip menuturkan, lantai rumah Suhaya masih tanah dan alas tidur digelar di atas lantai tanah. Selain itu, keluarga Suhaya itu juga belum memiliki sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

"Kondisi bilik rumah pun banyak yang bolong, apabila cuaca ekstrem ini dikhawatirkan akan membahayakan bagi penghuni yang ada di dalamnya," tuturnya.

Pihaknya mengaku akan membantu mengkomunikasikan kepada pihak terkait supaya rumah tersebut dapat segera dapat bantuan.

"Kebetulan rumah ini juga hak milik cuma belum ada dana atau biaya untuk merenovasi. Mereka tidak memiliki penghasilan tetap, menjadi buruh tani dan mengandalkan kehidupan sehari-hari dari hasil bekerja dari orang lain," bebernya.

"Kami akan berupaya dengan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya supaya dapat membantu memperbaiki rumah keluarga pak Suhaya ini," ungkapnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update