POSKOTA.CO.ID - Dewan Pers mengajak insan media dan perusahaan media di Indonesia berikhtiar untuk kemandirian dan kemerdekaan pers.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan pers di era sekarang memiliki pekerjaan rumah yang sangat berat. Namun, tantangan itu akan bisa dilalui jika semuanya saling menguatkan.
“Ekosistem pers sedang tidak baik-baik saja. Baik dari segi bisnis dan segi konten,” kata Ninik dalam sambutannya saat membuka seminar nasional Jurnalisme versus Artificial Inelligence (AI) di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2024.
Meski begitu memprihatinkan, Ninik menuturkan kondisi ini tidak boleh membuat sedih. Insan pers harus saling mendukung dan berkomitmen untuk selalu berikhtiar agar pers tetap profesional.
“Ada empat organisasi wartawan dan tujuh organisasi perusahaan pers yang harus saling mendukung. Termasuk juga pegiat-pegiat pers di perguruan tinggi,” kata dia.
Ninik menjelaskan, mengenai keberlanjutan media, ia mengatakan hanya media profesional berstandar pers dan mampu menjaga integritas untuk mendapat kepercayaan publik yang mampu bertahan dalam persaiangan yang ketat.
Maka dari itu, insan pers harus memiliki daya kritis untuk menjawab tantangan yang ada. Terlebih tantangan di era digital yang penuh disinformasi, misinformasi, dan malinformasi.
Banyak keluhan terkait pers yang tidak menjaga prinsip demokrasi di luar sana. Maka, ia menitip pesan kepada insan pers agar tetap profesional dalam melakukan kegiatan jurnalistik sekaligus menjaga moralitasnya.
“Penting bagi kita semua dan stakeholder harus mengarahkan (masyarakat) agar bergantung informasi yang akurat dan dapat dipercaya,” kata dia.
Pasalnya, Ninik menyebut berbagai propaganda sengaja dirancang di platform digital untuk memanipulasi opini publik yang seringkali menggunakan informasi menyeseatkan.
“Dari aspek konten. Kita semua harus saling bergandeng tangan untuk menghadirkan konten yang mendalam dan menarik,” ucapnya.
Dari aspek bisnis, kata dia, pemanfaatan digital atau AI bisa menghadirkan media yang menyajikan berita dalam multiplatform sekaligus. Kendati demikiqn, penggunaan AI harus melawati pengujian konten berkualitas dan untuk disversifikasi.
“Pemanfaatan tekonolgi AI terkini pada organisasi media harus bijak. Tetap akomodatif dan bijak dalam memanfaatkannya,” kata dia.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.