Bahkan sering kali mengandung pengemulsi, tidak seperti sumber makanan utuh protein vegetarian seperti jamur atau kacang-kacangan.
4. Susu Nabati
Banyak susu nabati dan produk keju vegan diproses secara berlebihan, mengandung pengemulsi, gom nabati, penstabil, dan perasa.
Namun, beberapa di antaranya memang tidak menggunakan bahan tambahan, seperti susu kedelai yang hanya mengandung air, kacang kedelai, minyak, dan garam.
5. Sereal Sarapan
Banyak sereal dan minuman sarapan mengandung maltodekstrin, pewarna tambahan, serta protein dan serat olahan.
6. Batangan Muesli
Batangan protein dan ‘bola kesehatan’ mungkin merupakan makanan pokok bagi para pecinta makanan ringan yang sadar kesehatan.
Tetapi ternyata makanan tersebut penuh dengan serat dan protein olahan, pemanis, dan gula yang dimodifikasi.
7. Makanan Siap Saji
Makanan siap saji dapat diberi banyak bahan tambahan agar tidak cepat basi di rak atau untuk memperpanjang umurnya untuk dikonsumsi.
Semakin panjang daftar bahan, semakin besar kemungkinan hidangan tersebut mengalami proses pengolahan yang sangat berlebihan.
8. Yoghurt
Yoghurt beraroma sering kali mengandung lebih banyak bahan tambahan daripada yoghurt tawar. Periksa daftar bahan untuk mengetahui pengental, pemanis, atau perasa.
9. Saus
Saus dalam toples untuk pasta atau tumis sering kali mengandung pengental, penambah rasa, atau pewarna yang tidak ditemukan dalam saus yang dibuat sendiri di rumah.
10. Margarin
Margarin hanya dapat dibuat dengan mengolah minyak sayur secara berlebihan, dan sering kali ditambah dengan pengemulsi dan pewarna.
Berbeda dengan margarin, bisanya mentega tidak mengalami proses pengolahan yang sangat berlebihan.