Gula Aren dari Lebak Olahan Juarta Tembus ke Mancanegara

Rabu 11 Des 2024, 09:28 WIB
Juarta sedang mengaduk air nira hasil sadapan untuk dijadikan gula aren. (Poskota/Samsul Fathony)

Juarta sedang mengaduk air nira hasil sadapan untuk dijadikan gula aren. (Poskota/Samsul Fathony)

POSKOTA.CO.ID - Kegigihan Juarta, 55 tahun, berbuah manis. Usaha produksi gula aren yang telah dilakoninya sejak 30 tahun silam, semakin moncer di tingkat dunia.

Hasil produk gula aren yang diolah oleh warga Kampung Cimenga, Desa Cimenga, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, itu tidak hanya berhasil di pasaran lokal tapi juga sudah tembus pasar mancanegara.

Ketika masih berusia 25 tahun, ayah lima anak ini sudah menjalani usaha pengolahan gula aren. Proses pengolahan gula aren yang dilakukan Juarta dimulai dari penyadapan pohon enau untuk menghasilkan nira.

Juarta melakukan pekerjaan itu setiap hari dimulai pukul 06.00 WIB pagi hari. Mulai dari memanjat pohon enau untuk mengambil nira hingga mengolah nira menjadi lempengan gula aren.

Di pagi hari itu, Juarta sudah berada di atas pohon aren untuk mengambil satu lodong--penampung nira dari gelondongan bambu--yang berisi tujuh sampai 12 liter.

Kemudian air nira itu diolah melalui pembakaran manual hingga air nira kalis dan menjadi adonan. Juarta memanaskannya di atas tungku. Butuh sekitar lima jam hingga nira tersebut mendidih kental dan bisa dicetak menjadi gula aren.

Di tengah kepulan asap, Juarta dengan sabar terus mengaduk nira yang sedang dipanaskan di atas sebuah wajan. 

Setelah adonan itu jadi, kemudian dimasukkan ke wadah yang menyerupai cetakan dan didiamkan beberapa jam hingga adonan itu menjadi keras dan berbentuk gula aren sesuai cetakan yang ada.

Juarta sendiri merupakan satu di antara banyaknya pengrajin gula aren di Kampung Cimenga, Desa Cimenga, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak. Gula aren milik Juarta sendiri benar-benar diproduksi secara tradisional.

Namun, bukan hal yang mudah bagi Juarta untuk bisa mengumpulkan nira dari pohon aren miliknya. Juarta butuh waktu 12 jam agar bisa menghasilkan air nira sebanyak tujuh liter dalam satu lodong.

"Saya kumpulin dulu niranya dari hasil penyadapan beberapa pohon enau. Penyadapan dimulai sore hari, kemudian pada pagi hari diambil dari pohon," kata Juarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Bahkan, kerap kali didihan nira yang sedang ia aduk terciprat ke tangannya. Meski begitu, Juarta tak pernah mengeluh. "Anak saya lima, terus saya dan istri saya ya hidup dari jualan gula aren. 30 tahun kerja begini saya tidak pernah ngeluh. Bersyukur aja, alhamdulillah," katanya.

Setelah lima jam, niranya siap untuk dicetak menjadi sebuah gula aren. Tujuh liter nira yang sebelumnya ia panaskan bisa menghasilkan sekitar 18 butir gula aren. Keesokan harinya, gula aren tersebut ia jual seharga Rp10 ribu per butir ke pengepul. Atau sesekali ia mendatangi langsung pengepul.

"Harga ya relatif sama dari dulu. Terus gak pernah ada kendala sih, waktu covid juga sama. Ya uang itu digunakan buat beli beras atau lauk. Apalagi dulu anak-anak masih sekolah. Sampai lulus sekolah dibiayai dari usaha gula aren," ujarnya.

Meski usahanya masih bersekala kecil, Juarta mengaku, dia beberapa kali mendapatkan pesanan dari luar negeri. Tidak banyak memang, tapi setidaknya itu membuktikan bahwa produk miliknya berkualitas dan digemari di pasar manca negara.

"Untuk ke luar negeri, gula yang saya jual bukan gula batok, melainkan gula aren kristal. Pernah dijual ke Arab atau Malaysia," katanya.

"Memang jarang sih, paling setahun 20 kali pengiriman. Ya mungkin karena saya produksi gak banyak, paling sekali kirim pesanan ke luar negeri 20 butir," tambahnya.

Setelah 30 tahun menggeluti usahanya tersebut, satu-satunya harapan Juarta ialah tetap hidup sehat agar dirinya bisa terus melakoni usahanya dalam menghidupi keluarganya. "Di samping penjualannya yang diharapkan terus meningkat, ekonomi kami pun harapannya bisa ikut meningkat pula," ucapnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update