POSKOTA.CO.ID – Informasi mengenai kewajiban untuk mengonsumsi minimal 8 gelas air putih per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan harian sepertinya sudah diketahui secara umum.
Namun, apakah hal tersebut memang benar-benar dibutuhkan? Profesor fisiologi lingkungan Lewis Halsey di Universitas Roehampton mengatakan, ada kekhawatiran berlebih tentang itu.
Menurutnya, itu adalah sebuah hal yang rumit. Sebab, orang bisa mengalami dehidrasi dan manusia diatur untuk memiliki tingkat pergantian air yang cukup tinggi.
Jumlah Air Putih yang Dibutuhkan Bervariasi
Sebab setiap harinya seseorang akan mengeluarkan cairan melalui keringat untuk tetap sejuk, dan karena itu manusia perlu memulihkan cairan tersebut.
“Namun, kita bisa, setidaknya dalam jangka pendek atau bahkan menengah, kehilangan cukup banyak cairan dan baik-baik saja," terangnya, melansir Guardian.
Halsey yang meneliti dampak keringat dan minum pada suhu tubuh ini menjelaskan, jumlah air yang dibutuhkan setiap orang bervariasi.
Orang yang lebih besar dan lebih aktif umumnya membutuhkan lebih banyak. Dan orang yang memiliki kadar lemak tubuh yang sangat rendah, membutuhkan lebih banyak air.
Ini karena otot menahan lebih banyak air daripada lemak, jadi lebih banyak jaringan tubuh mereka yang perlu dijaga agar tetap terhidrasi.
Selain itu, orang yang tinggal di iklim yang tidak terlalu lembap mungkin membutuhkan lebih banyak minum air putih, ini karena mereka kehilangan lebih banyak air saat bernapas.
Dan karena 20-30 persen asupan air berasal dari makanan, jika pola makan terdiri dari makanan yang lebih padat kalori, menurutnya sesorang mungkin juga perlu minum lebih banyak.
"Salah satu alasan mengapa makanan akan memiliki kepadatan tinggi adalah karena rendahnya kandungan air," tambah Halsey.