Petisi di laman Change.org ramai ditandatangani masyarakat agar jabatan Utusan Khusu Presiden Gus Miftah dicopot. (screenshot/video klarifikasi permohonan maaf Gus Miftah)

NEWS

Petisi Copot Gus Miftah dari Utusan Presiden Capai 22 Ribu Tanda Tangan

Kamis 05 Des 2024, 15:40 WIB

POSKOTA.CO.ID - Desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan semakin ramai.

Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 12.21 WIB, lebih dari 22.202 orang telah menandatangani petisi bertajuk "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden" di laman Change.org.

Akar permasalahan muncul dari insiden yang terjadi dalam acara Magelang Bersholawat pada 3 Desember 2024. Dalam acara tersebut, Gus Miftah diduga melontarkan ucapan yang dianggap menghina seorang pedagang es teh yang hadir di lokasi.

Video yang diunggah kanal YouTube PCNU Kabupaten Magelang memperlihatkan Gus Miftah bertanya kepada pedagang tersebut, "Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual, go***!"

Ucapan itu disambut tawa dari beberapa orang di atas panggung, sementara pedagang hanya bisa terdiam dengan ekspresi tertunduk dan menghela napas.

Momen tersebut dengan cepat viral di media sosial, memicu kemarahan masyarakat. Banyak yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh tokoh agama sekaligus pejabat negara.

Petisi yang dibuat sehari setelah insiden itu mengungkapkan kekecewaan netizen. "Hari di mana netizen tanah air merasakan perih, sakit hati yang mendalam atas apa yang terjadi pada bapak penjual es teh.

Seorang pemuka agama, Gus Miftah, telah memperlakukan beliau secara tidak hormat dan manusiawi," demikian kutipan dari petisi.

Beragam komentar pedas juga memenuhi kolom dukungan petisi. "Bapak Miftah harus diberikan efek jera. Maaf saja tidak cukup," tulis Rayi Prafalinanda. Netizen lain, Eva Agustina, menulis, "Selain niradab, ini sudah FYP di Asia dan Turki.

Bikin malu Indonesia." Ada pula yang mengkritik lebih keras, menyebut tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan seorang negarawan.

Selain kritik atas insiden tersebut, beberapa masyarakat juga menyampaikan kekecewaan terhadap sikap Gus Miftah yang dianggap arogan dalam berbagai kesempatan.

Bahkan, ada yang menyinggung isu kekerasan rumah tangga (KDRT) yang sebelumnya pernah menyeret namanya.

Gelombang protes ini berpotensi menambah tekanan bagi Presiden Prabowo untuk mempertimbangkan posisi Gus Miftah sebagai bagian dari kabinetnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Gus Miftah maupun pemerintah terkait desakan tersebut.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Gus MiftahPetisi Gus MiftahCopot Gus MiftahPrabowo SubiantoKontroversi tokoh agama

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor