POSKOTA.CO.ID – Termasuk ke dalam golongan obat anti-nyeri, penggunaan Tramadol harus menggunakan resep dokter.
Ini karena Tramadol termasuk obat keras yang tidak boleh sembarangan dikonsumsi, terutama karena adanya sejumlah efek samping jika dikonsumsi bebas.
Apalagi saat ini Tramadol sering disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, hingga termasuk dalam obat terlarang.
Apa Itu Tramadol?
Melansir Medical News Today, Tramadol adalah obat resep yang tersedia sebagai tablet lepas cepat dan lepas lambat. Tramadol juga tersedia sebagai kapsul oral lepas lambat.
Obat lepas cepat dilepaskan ke dalam tubuh dengan segera. Sedangkan obat lepas lambat dilepaskan ke dalam tubuh secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Tramadol adalah zat yang dikendalikan. Ini berarti obat ini hanya dapat digunakan dengan pengawasan ketat dari dokter.
Manfaat Obat Tramadol
Tramadol digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, juga dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi. Ini berarti Anda mungkin perlu meminumnya dengan obat lain.
Cara Kerja Tramadol
Tramadol termasuk golongan obat yang disebut agonis opioid. Golongan obat adalah sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama. Obat-obatan ini sering digunakan untuk mengobati kondisi yang sama.
Tramadol bekerja dengan mengubah cara otak merasakan nyeri. Tramadol mirip dengan zat di otak yang disebut endorfin. Endorfin mengikat reseptor (bagian sel yang menerima zat tertentu).
Reseptor akan mengurangi pesan nyeri yang dikirim tubuh ke otak. Tramadol bekerja dengan cara yang sama untuk mengurangi jumlah nyeri yang menurut otak sedang dialami.
Efek Samping Obat Tramadol
Tablet oral tramadol dapat menyebabkan kantuk. Anda tidak boleh mengemudi, menggunakan mesin berat, atau melakukan aktivitas berbahaya apa pun saat mengonsumsinya.
Tramadol juga dapat menyebabkan efek samping lainnya. Efek samping tramadol yang lebih umum dapat meliputi:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Kekurangan energi
- Berkeringat
- Mulut kering
Karena termasuk ringan, efeknya dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika efek samping lebih parah atau tidak kunjung hilang, konsultasikan dengan dokter.
Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius yang gejalanya dapat meliputi hal-hal berikut:
Sindrom serotonin. Gejalanya dapat meliputi:
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah tinggi
- Suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya
- Refleks yang lebih kuat dari biasanya
- Kurangnya koordinasi (kontrol gerakan)
- Mual dan muntah
- Diare
- Agitasi
- Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata)
- Koma
- Masalah pernapasan serius. Gejalanya dapat meliputi:
- Laju pernapasan melambat
- Pernapasan sangat dangkal (sedikit gerakan dada saat bernapas)
- Pingsan, pusing, atau kebingungan
Ketergantungan fisik dan penarikan diri saat menghentikan obat. Gejalanya dapat meliputi:
- Merasa mudah tersinggung, cemas, atau gelisah
- Sulit tidur
- Tekanan darah meningkat
- Laju pernapasan cepat
- Detak jantung cepat
- Pupil membesar (besar)
- Mata berair
- Hidung berair
- Menguap
- Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
- Diare dan kram perut
- Berkeringat
- Menggigil
- Nyeri otot, nyeri punggung, atau nyeri sendi
Insufisiensi adrenal. Gejalanya dapat meliputi:
- Kelelahan yang berlangsung lama
- Kelemahan otot
- Nyeri di perut
- Defisiensi androgen. Gejalanya dapat meliputi:
- Kelelahan
- Sulit tidur
- Energi menurun
- Kejang
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.