POSKOTA.CO.ID - Di zaman teknologi yang kian berkembang, penipuan semakin marak dan memanfaatkan teknologi canggih, terutama Kecerdasan Buatan (AI).
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, banyak aspek kehidupan yang terbantu, mulai dari pekerjaan hingga hiburan.
Namun, tak jarang kemajuan teknologi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menipu banyak orang.
Teknologi-teknologi terbarum
Tetapi juga membuka peluang bagi para penipu untuk mengeksekusi aksinya dengan cara yang lebih canggih dan sulit terdeteksi.
Teknologi ini memungkinkan mereka untuk melakukan penipuan dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang hanya menggunakan smartphone untuk media sosial tanpa mengetahui bahayanya.
Tiga Jenis Penipuan Berkedok AI
Di bawah ini, dikutip dari kanal YouTube Owi M, terdapat ulasan mengenai tiga jenis penipuan yang menggunakan teknologi AI, yang semakin marak terjadi.
Semoga informasi ini bisa meningkatkan kewaspadaan kita semua terhadap ancaman penipuan di dunia maya.
1. Manipulasi Video Menggunakan Teknologi AI (Deepfake)
Penipuan pertama yang harus kita waspadai adalah manipulasi video menggunakan teknologi deepfake.
Teknologi ini memungkinkan penipu untuk membuat video yang meniru wajah dan suara seseorang dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi, bahkan hampir tidak bisa dibedakan dengan yang asli.
Penipu dapat menggunakan video palsu ini untuk mempengaruhi opini publik atau merusak reputasi seseorang.
Salah satu contoh yang sering ditemukan di media sosial adalah video artis yang sudah dimanipulasi.
Misalnya, video yang menampilkan potongan-potongan klip artis terkenal yang suaranya telah diedit menggunakan teknologi AI untuk tujuan tertentu.
Tak jarang, video-video seperti ini digunakan untuk mengiklankan situs judi online atau produk ilegal lainnya.
Hal ini membuat banyak orang, terutama yang tidak mengetahui teknologi ini, percaya dengan apa yang mereka lihat.
Contoh yang lebih mencengangkan adalah pemanfaatan video dari tokoh publik seperti Rhoma Irama atau Ustaz Denis Slim, yang dimanipulasi untuk mengiklankan situs judi.
Tentu saja ini adalah fitnah besar yang merusak reputasi mereka. Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam menerima informasi di media sosial.
2. Penipuan dengan Suara Palsu
Penipuan selanjutnya yang memanfaatkan teknologi AI adalah voice cloning atau peniruan suara.
Teknologi ini memungkinkan penipu untuk meniru suara seseorang dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi.
Biasanya, penipuan ini dilakukan melalui panggilan telepon atau pesan suara, di mana suara yang digunakan mirip sekali dengan suara orang yang kita kenal.
Salah satu modus yang banyak digunakan adalah dengan mengaku sebagai artis atau tokoh terkenal, lalu meminta korban untuk mengirimkan uang dengan alasan tertentu.
Meskipun suara yang terdengar sangat mirip, kita tetap harus waspada, terutama jika percakapan mulai meminta informasi pribadi atau uang.
Contohnya, penipu sering menggunakan suara yang mirip dengan artis tertentu dan menghubungi korban melalui telepon untuk mengikuti konten giveaway.
Namun, lama-kelamaan, pembicaraan akan beralih kepada permintaan uang dengan alasan yang tidak jelas.
Jadi, jika kalian menerima telepon atau pesan suara yang mencurigakan, lebih baik untuk tidak langsung mempercayainya.
3. Mengambil Data Pribadi Korban
Penipuan ketiga yang memanfaatkan teknologi AI adalah chatbot penipuan.
Di sini, penipu akan membuat chatbot yang tampak seperti layanan resmi dari sebuah bank atau lembaga tertentu.
Chatbot ini digunakan untuk menggiring korban agar memberikan data pribadi yang sangat penting, seperti nomor kartu kredit, sandi, atau kode OTP.
Chatbot ini bekerja dengan mengajak korban berinteraksi, dan pada awalnya, mereka akan berpura-pura menawarkan bantuan atau informasi tertentu.
Namun, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data pribadi korban yang kemudian akan digunakan untuk meretas akun atau melakukan transaksi ilegal.
Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan layanan yang mengatasnamakan lembaga resmi, terutama jika meminta informasi pribadi atau data keuangan.
Tips Menghindari Penipuan AI
Berikut beberapa tips untuk menghindari penipuan berbasis AI:
1. Periksa Sumber Informasi
Selalu cek kebenaran informasi yang diterima, terutama jika itu berasal dari media sosial atau nomor yang tidak dikenal.
2. Jangan Percaya Pada Giveaway atau Penawaran Menggiurkan
Jika ada penawaran yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu bisa jadi penipuan.
3. Hati-hati dengan Panggilan Telepon atau Pesan Suara
Jangan mudah percaya dengan suara yang mirip orang terkenal. Segera konfirmasi melalui saluran resmi jika ada permintaan uang atau data pribadi.
4. Jaga Privasi Anda
Jangan memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui chatbot atau aplikasi yang tidak jelas keasliannya.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa meningkatkan kewaspadaan kita terhadap penipuan yang semakin canggih. Jangan sampai kita menjadi korban berikutnya!
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News, dan jangan lupa untuk mengikuti kanal WhatsApp Poskota agar tidak ketinggalan update berita setiap hari.