Ilustrasi. Ilustrasi. Berikut ini adalah beberapa aplikasi HP yang perlu dihindari agar tidak beresiko virus dan peretasan. (Freepik)

TEKNO

Waspada! Inilah Aplikasi HP yang Perlu Dihindari agar Tidak Terkena Virus dan Peretasan

Selasa 26 Nov 2024, 15:05 WIB

POSKOTA.CO.ID - Ada beberapa aplikasi yang disebut-sebut perlu dihindari para pengguna HP.

Pasalnya, apliaksi tersebut dinilai rentan membuat HP jadi terpapar virus atau peretasan.

Namun rupanya, tak sedikit orang yang belum mengetahui bahwa ada aplikasi yang beresiko.

Berikut ini adalah beberapa aplikasi HP yang perlu dihindari agar tidak beresiko virus dan peretasan.

Aplikasi HP yang Perlu Dihindari

1. Aplikasi Tidak Resmi atau Modifikasi

Aplikasi modifikasi atau tidak resmi adalah aplikasi yang tidak tersedia di toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. 

Aplikasi semacam ini seringkali diunduh dari sumber pihak ketiga yang tidak dapat dipercaya. 

Meskipun aplikasi modifikasi mungkin menawarkan fitur premium secara gratis, aplikasi semacam ini sering kali membawa potensi risiko yang tinggi, seperti:

- Malware dan Virus: Aplikasi tidak resmi sering kali disusupi oleh malware (perangkat lunak berbahaya) yang dapat merusak sistem operasi ponsel atau mencuri data pribadi pengguna.

- Akses Tidak Sah: Beberapa aplikasi ini memberikan akses tidak sah ke perangkat Anda, memungkinkan hacker untuk mengakses data pribadi atau bahkan mengendalikan ponsel Anda.

Secara ilmiah, aplikasi tidak resmi sering kali tidak melalui proses verifikasi yang ketat dari pengembang toko aplikasi resmi, yang memungkinkan peretas menyisipkan kode berbahaya ke dalam aplikasi tersebut. 

Oleh karena itu, mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak dikenal meningkatkan kemungkinan perangkat Anda terkena ancaman digital.

2. Aplikasi Pengelola Ponsel atau "Phone Booster"

Aplikasi semacam ini mengklaim dapat meningkatkan kinerja ponsel dengan menghapus file sampah, mengoptimalkan RAM, atau mempercepat proses. 

Namun, banyak dari aplikasi ini yang sebenarnya berfungsi untuk mengumpulkan data pribadi pengguna atau bahkan merusak kinerja perangkat.

- Pengumpulan Data Pribadi: Beberapa aplikasi pengelola ponsel memiliki izin yang terlalu luas, seperti akses ke daftar kontak, pesan, lokasi, dan data pribadi lainnya. Data ini bisa dijual atau disalahgunakan oleh pihak ketiga.

- Meningkatkan Risiko Peretasan: Aplikasi pengelola ponsel sering kali meminta izin untuk mengakses banyak bagian dari sistem operasi, memberikan kesempatan bagi peretas untuk mengeksploitasi celah keamanan.

Teknologi yang digunakan oleh aplikasi ini sering kali mencakup teknik yang tidak aman, seperti modifikasi atau penghentian sementara dari proses sistem yang mengganggu mekanisme pengamanan ponsel. 

Beberapa aplikasi bahkan berisiko menyebabkan perangkat menjadi lebih rentan terhadap serangan.

3. Aplikasi Pembayaran dan Bank yang Tidak Terverifikasi

Aplikasi yang digunakan untuk transaksi keuangan, seperti aplikasi pembayaran atau perbankan, harus selalu diunduh dari sumber resmi. 

Aplikasi pihak ketiga yang tidak terverifikasi bisa berbahaya karena mereka mungkin tidak mengenkripsi data pengguna dengan benar atau memiliki celah dalam sistem keamanannya.

- Phishing dan Penipuan: Aplikasi palsu sering kali dirancang dengan tujuan untuk mencuri informasi login dan detail kartu kredit pengguna. 

Pengguna yang tidak berhati-hati bisa terjebak dalam penipuan yang melibatkan pengambilan alih akun bank atau kartu kredit.

- Keamanan Data yang Rentan: Data transaksi finansial sangat sensitif dan perlu perlindungan yang maksimal. 

Aplikasi yang tidak terverifikasi mungkin tidak menggunakan enkripsi atau teknik keamanan modern yang memadai, yang membuat data pribadi rentan terhadap pencurian.

Penjelasan ilmiah mengenai risiko ini terkait dengan konsep encryption dan authentication dalam teknologi keamanan. 

Aplikasi yang aman menggunakan metode enkripsi yang kompleks untuk melindungi data pengguna dan memastikan hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses data tersebut.

4. Aplikasi Iklan atau "Adware"

Adware adalah jenis aplikasi yang menampilkan iklan secara berlebihan atau mengalihkan perhatian pengguna untuk mempromosikan produk atau layanan. 

Walaupun tampaknya tidak berbahaya, aplikasi jenis ini bisa berisiko jika digunakan terlalu sering.

- Pengumpulan Data Pengguna: Banyak aplikasi adware mengumpulkan data pribadi pengguna, termasuk kebiasaan penggunaan perangkat, lokasi, dan informasi lain yang dapat digunakan untuk tujuan periklanan atau bahkan dijual ke pihak ketiga.

- Potensi Pengalihan Ke Situs Berbahaya: Beberapa aplikasi adware dapat mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya yang mengandung virus atau perangkat lunak berbahaya.

Penjelasan ilmiah di balik ini melibatkan teknik pengumpulan data yang dikenal dengan istilah tracking cookies dan fingerprinting, yang memungkinkan pihak ketiga melacak perilaku pengguna di internet.

5. Aplikasi yang Meminta Akses Berlebihan

Beberapa aplikasi mungkin meminta izin yang tidak relevan atau berlebihan terhadap data pribadi Anda. 

Sebagai contoh, aplikasi pemutar musik yang meminta akses ke kamera, atau aplikasi cuaca yang meminta izin ke kontak Anda. 

Pemberian izin yang tidak sesuai dapat membuka celah bagi peretas untuk mengeksploitasi perangkat Anda.

-  Penyalahgunaan Akses: Pihak ketiga dapat memanfaatkan izin yang diberikan oleh pengguna untuk mengambil data yang tidak terkait dengan fungsi aplikasi.

- Pencurian Identitas dan Data Pribadi: Jika aplikasi memiliki izin untuk mengakses informasi pribadi, seperti pesan atau kontak, data tersebut dapat dicuri oleh peretas atau digunakan untuk tindakan penipuan.

6. Aplikasi Pembaca Berita atau Browser Pihak Ketiga

Beberapa aplikasi pembaca berita atau browser pihak ketiga menawarkan pengalaman bebas gangguan dan berbagai fitur tambahan. 

Namun, aplikasi semacam ini sering kali tidak mematuhi standar keamanan yang ketat.

- Phishing dan Situs Berbahaya: Aplikasi pembaca berita atau browser pihak ketiga dapat memuat situs phishing yang terlihat sah tetapi sebenarnya bertujuan untuk mencuri data login atau informasi pribadi Anda.

- Pencurian Data: Aplikasi browser mungkin tidak dilengkapi dengan perlindungan keamanan yang cukup, sehingga lebih rentan terhadap serangan malware atau pelacakan data.

Teknologi yang digunakan oleh aplikasi ini, seperti webview atau cookie tracking, dapat menyimpan informasi sensitif dari pengguna tanpa perlindungan yang memadai.

Cara Menghindari Ancaman dan Menjaga Keamanan Perangkat

- Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi: Pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi dari Google Play Store atau Apple App Store, yang telah memverifikasi keamanannya.

- Periksa Ulasan dan Rating Aplikasi: Sebelum mengunduh aplikasi, periksa ulasan dan rating pengguna lain. 

Aplikasi dengan rating rendah atau ulasan negatif dapat menandakan adanya masalah keamanan.

- Batasi Izin Aplikasi: Periksa izin yang diminta oleh aplikasi. Hindari memberikan izin akses yang tidak relevan dengan fungsi aplikasi.

- Gunakan Aplikasi Keamanan: Pasang aplikasi antivirus dan anti-malware terpercaya untuk melindungi perangkat Anda dari ancaman.

- Perbarui Secara Rutin: Pastikan perangkat Anda dan aplikasi selalu diperbarui untuk memanfaatkan pembaruan keamanan terbaru.

Itulah aplikasi HP yang perlu diwaspadai agar tidak terjadi resiko bagi pengguna dan sistem operasi. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
hpvirusperetasanaplikasiyang perlu dihindari

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor