POSKOTA.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi mencatat 43 tempat pemungutan suara (TPS) didirikan di wilayah rawan konflik Pilkada 2024.
"Salah satu persebaran potensi TPS rawan dalam satuan kecamatan adalah TPS yang didirikan di wilayah konflik. Adapun jumlahnya mencapai 43 TPS," kata Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Choirunnisa Marzoeki dalam keterangannya, Selasa, 26 November 2024.
Mengenai hal tersebut, Bawaslu mencatat setidaknya ada empat kecamatan TPS didirikan rawan konflik.
Di antaranya, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi Barat, Bekasi Utara dan Jatiasih.
"Dari 43 TPS rawan konflik tersebut berada di empat kecamatan yang ada di Kota Bekasi," jelasnya.
Choirunnisa memaparkan, jumlah tersebut merupakan hasil kajian, laporan dan evaluasi dari petugas pengawas pemilu.
Data TPS rawan akan disandingkan dengan data KPU Kota Bekasi sebagai antisipasi atau langkah pencegahan untuk persiapan di hari pemungutan suara, Rabu, 27 November 2024.
"Data ini kita ambil dari pengawas tingkat kelurahan, berdasarkan peristiwa atau pengalaman yang terjadi pada Pemilu sebelumnya," ungkap Choirunnisa.
Adapun berdasarkan pemetaan TPS rawan konflik tersebut, Bawaslu telah menyiapkan sejumlah strategi pencegahan.
Mulai dari melakukan patroli wilayah di TPS rawan, koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait, serta sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat.
"Terakhir kolaborasi dengan pemantau pemilihan, pegiat kepemiluan, organisasi masyarakat, dan pengawas partisipatif dan kelima, menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa di akses masyarakat baik offline dan online," pungkasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.