Awas Terjebak Penipuan Online di Facebook, Kenali Jenis dan Simak Tips Antisipasinya

Senin 25 Nov 2024, 15:39 WIB
Ilustrasi kejahatan siber atau penipuan lewat Facebook. (Freepik/Janoon028)

Ilustrasi kejahatan siber atau penipuan lewat Facebook. (Freepik/Janoon028)

POSKOTA.CO.ID - Perusahaan induk Facebook, Meta merilis sebuah informasi terkait kejahatan siber dengan skema ‘Pig Butchering’.

Dalam informasinya, Meta menemukan pusat dari aktivitas kejahatan ini berada di negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina serta Uni Emirat Arab.

Untuk membantu melindungi penggunannya, Meta menghapus lebih dari dua juta akun terkait penipuan di tahun 2024. Tak hanya itu, mereka menyebutkan jika sebanyak 64 miliar USD berhasil dicuri di seluruh dunia di akhir 2023.

Aktivitas kejahatan di dunia maya ini perlu menjadi perhatian dan perlu diwaspadai, karena sangat merugikan bagi masyarakat yang menjadi korban. Terlebih cara-cara yang dilakukan oleh penjahat atau penipu sudah semakin canggih.

Agar lebih waspada terhadap kejahatan ini, kiranya penting untuk mengetahui jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di media sosial atau di internet.

Jenis-Jenis Penipuan

Dikutip dari Facebook, platform media sosial ini berkomitmen untuk menjamin dan memberikan rasa aman pada penggunannya dengan menghapus konten yang bertujuan menipu, sengaja menyesatkan atau mengelabui serta mengeksploitasi seseorang untuk mendapatkan uang atau properti.

Berikut ini jenis-jenis penipuan secara umum yang sering terjadi baik di platform media sosial seperti Facebook atau yang lainnya:

  • Penipuan Investasi

Kedok dari penipuan ini menawarkan pada korbannya keuntungan yang besar dan dinilai tidak masuk akal, semisal korban diminta memasukkan uang dalam jumlah kecil, dan dijanjikan akan mendapat imbal hasil lebih besar.

Biasanya pelaku kejahatan siber ini akan pergi setelah menerima pembayaran. Beberapa jenis penipuan ini seperti “Cash Flipping” atau “Skema Ponzi”.

  • Penipuan Asmara

Modus ini sering terjadi dengan cara mengirim pesan-pesan romantis serta pelaku acap kali berpura-pura sebagai seorang lajang, bercerai atau mengalami hubungan pernikahan yang bermasalah dan mengaku sedang mencari pasangan.

Penipuan ini cukup canggih dan mengerikan, karena pelaku dapat menjalankan aksinya selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, sebelum meminta uang atau hal lainnya pada korban.

  • Penipuan Lowongan Kerja

Berita Terkait
News Update