Minuman Soda 'Bebas Genosida' Jadi Tren di Inggris, Salah Satunya Cola Gaza yang Populer

Sabtu 23 Nov 2024, 19:37 WIB
Cola Gaza termasuk salah satu minuman bersoda yang bisa jadi pilihan selain minuman serupa yang populer, karena terafiliasi dengan israel. (Instagram/@gazacolauk)

Cola Gaza termasuk salah satu minuman bersoda yang bisa jadi pilihan selain minuman serupa yang populer, karena terafiliasi dengan israel. (Instagram/@gazacolauk)

Nynke Brett yang tinggal di Hackney, London timur, menemukan Cola Gaza saat menghadiri acara budaya di Palestine House. 

“Rasanya tidak bersoda seperti Coke. Lebih lembut, lebih enak di lidah. Rasanya lebih enak karena Anda mendukung Palestina,” katanya, melansir Al Jazeera.

Qashoo membuat Cola Gaza karena beberapa alasan. Tetapi yang pertama adalah memboikot perusahaan yang mendanai Israel serta mendukung genosida di Gaza. 

“Alasan lainnya untuk menemukan rasa yang bebas dari rasa bersalah dan genosida. Rasa kebebasan yang sesungguhnya," tandasnya.

53 persen konsumen di Timur Tengah dan Afrika Utara memboikot produk dari merek tertentu selama agresi militer Israel kata George Shaw, seorang analis di GlobalData.

"Perusahaan-perusahaan yang memicu genosida ini, ketika Anda menyerang mereka di tempat yang paling penting, yaitu aliran pendapatan, itu pasti membuat banyak perbedaan,”

Coca-Cola yang mengoperasikan fasilitas di pemukiman industri Atarot Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, menghadapi boikot baru mulai 7 Oktober tahun lalu.

Meskipun pembuatannya hanya memakan waktu satu tahun, Qashoo mengatakan bahwa menciptakan Cola Gaza merupakan tantangan. 

"Cola Gaza adalah proses yang sangat sulit dan menyakitkan karena saya bukan ahli dalam industri minuman," kata Qashoo.

Selain itu, menemukan tempat untuk menyimpan dan menjual minuman tersebut, yang diproduksi di Polandia dan diimpor ke Inggris untuk menghemat uang, menjadi masalah. 

“Jelas kami tidak dapat menjangkau pasar besar karena politik di baliknya,” kata Qashoo saat menceritakan perjuangannya.

Ia mulai dengan menyimpan Cola Gaza di tiga restorannya di London. Di mana sejak minuman itu diperkenalkan pada awal Agustus, 500.000 kaleng telah terjual. 

News Update