POSKOTA.CO.ID - Pengguna seringkali lupa terkait kata sandi atau password baik untuk akun email atau akun lainnya, sehingga memutuskan untuk menyimpan secara otomatis di laman pencarian atau browser.
Meski terkesan aman dan membuat praktis saat akan kembali login, namun ada ancaman serius saat kata sandi tersimpan di laman pencarian.
Ancaman tersebut bisa berupa Phising atau peretasan. Sebagaimana dikutip dari djkn.kemenkeu.go.id, phising merupakan aktivitas mencuri data pribadi yang bertujuan untuk menipu atau mengeruk keuntungan.
Data-data yang disasar oleh pelaku phising ialah username dan password, nama, usia, alamat hingga informasi keuangan dari targetnya.
Biasanya pelaku kejahatan siber ini melancarkan operasinya dengan menyamar sebagai sebuah intitusi dan rata-rata di sektor keuangan dengan cara mengirimkan sebuah pesan melalui email, SMS dan lain sebagainya.
Hal itu dilakukan untuk mengelabui target, agar mengklik sebuah link atau tautan yang telah disisipi malware. Sehingga ketika targetnya, mengklik tautan tersebut pelaku dapat mengakses data-data milik korban secara keseluruhan.
Kendati demikian, kiranya penting untuk mengetahui risiko menyimpan passwor di laman pencarian serta bagaimana cara melindunginya.
Risiko Menyimpan Kata Sandi secara Otomatis
Ada sejumlah risiko ketika pengguna menyimpan password atau kata sandi secara otomatis di laman browser atau laman pencarian, yaitu:
-
Kebocoran Data
Laman pencarian seringkali menjadi target bagi pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.
Saat password akun pengguna tersimpat secara otomatis dan bisa dicuri tanpa disadari, pelaku dapat menggunakan akun tersebut untuk digunakan aktivitas yang merugikan pengguna.
Seringkali terjadi seperti pencurian akun media sosial, email dan lain sebagainya, yang di mana dalam akun tersebut terdapat data-data penting milik pengguna.
-
Pembajakan Data Cloud