POSKOTA.CO.ID - Sistem imunitas tubuh biasanya rentan turun pada saat musim hujan.
Tidak hanya itu, suhu yang dingin dan lembab juga membuat bakteri dan virus sangat mudah bermutasi.
Sehingga, tak sedikit orang yang mudah terkena penyakit pada saat musim hujan.
Ada beberapa penyakit yang kerap muncul pada saat musim hujan tiba.
Hal tersebut juga telah diteliti melalui penelitian ilmiah oleh para ahli.
Dengan demikian, agar tubu tetap sehat dan bugar selama musim hujan, perlu untuk mewaspadai beberapa penyakit tersebut.
Berikut adalah 10 penyakit yang sering muncul saat musim hujan, beserta penjelasan dan temuan ilmiah terkait.
10 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan
1. Diare
Penyebab: Bakteri Escherichia coli, Salmonella, dan virus rotavirus.
Musim hujan sering kali membawa peningkatan jumlah genangan air yang dapat mencemari sumber air minum dengan kuman penyebab diare. Selain itu, sanitasi yang buruk juga berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit ini.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Health Research (2020) menyatakan bahwa musim hujan meningkatkan kejadian diare, terutama di negara-negara dengan sanitasi buruk.
Penelitian menunjukkan hubungan langsung antara curah hujan yang tinggi dan peningkatan kasus diare di daerah tropis.
2. Demam Berdarah
Penyebab: Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Musim hujan menciptakan tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air di wadah-wadah terbuka. Nyamuk ini menjadi vektor penyebar virus dengue.
Menurut studi yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases (2019), adanya hubungan signifikan antara musim hujan dan peningkatan jumlah kasus demam berdarah, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduknya.
Penelitian ini menyoroti pentingnya pencegahan dengan pengelolaan lingkungan yang baik.
3. Leptospirosis
Penyebab: Bakteri Leptospira yang sering ditemukan di urin tikus dan hewan lain yang terkontaminasi air.
Banjir yang melanda daerah-daerah tertentu dapat membawa kotoran hewan yang mengandung bakteri Leptospira ke dalam air yang terkontaminasi. Manusia bisa tertular melalui luka terbuka yang terpapar air banjir.
Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Public Health (2020) menunjukkan bahwa pada musim hujan, kasus leptospirosis meningkat secara signifikan, terutama di daerah yang sering dilanda banjir.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan pengendalian terhadap populasi tikus di daerah rawan banjir.
4. Malaria
Penyebab: Parasit Plasmodium yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles.
Hujan yang banyak dapat menciptakan habitat baru bagi nyamuk Anopheles, yang merupakan vektor utama penyebab malaria. Peningkatan genangan air yang terjadi akibat hujan menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk ini.
Sebuah artikel dalam Malaria Journal (2021) mencatat bahwa peningkatan curah hujan di wilayah tropis dapat meningkatkan jumlah kasus malaria.
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa pengendalian populasi nyamuk dan penggunaan kelambu berinsektisida adalah kunci untuk mengurangi penularan.
5. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Penyebab: Virus (seperti influenza, adenovirus) dan bakteri.
Cuaca yang dingin dan lembap pada musim hujan dapat memperlemah daya tahan tubuh manusia terhadap infeksi pernapasan.
Selain itu, polusi udara dan kurangnya ventilasi juga meningkatkan risiko terjadinya ISPA.
Sebuah studi yang diterbitkan di Environmental Health Perspectives (2022) menemukan bahwa musim hujan yang disertai dengan peningkatan polusi udara berkontribusi terhadap tingginya angka ISPA, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia.
6. Cholera
Penyebab: Bakteri Vibrio cholerae yang menyebar melalui air atau makanan yang tercemar.
Banjir dan buruknya sanitasi selama musim hujan meningkatkan risiko pencemaran air oleh bakteri penyebab kolera.
Masyarakat yang mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi dapat terinfeksi.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Infectious Diseases (2020) mengidentifikasi hubungan antara musim hujan dan penyebaran kolera, terutama di negara berkembang dengan sanitasi yang terbatas.
Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan air dan kebersihan untuk mencegah penyebaran kolera.
7. Tifus (Demam Tifoid)
Penyebab: Bakteri Salmonella enterica serovar Typhi.
Pencemaran air dan makanan oleh bakteri Salmonella sering terjadi selama musim hujan, terutama di daerah yang terpapar banjir dan sanitasi buruk.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar.
Sebuah studi di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene (2019) menyebutkan bahwa musim hujan memfasilitasi penyebaran tifus melalui kontaminasi air, terutama di wilayah dengan infrastruktur sanitasi yang kurang memadai.
8. Penyakit Kulit (Dermatitis)
Penyebab: Infeksi bakteri, jamur, atau virus yang berkembang dalam kondisi lembap.
Musim hujan meningkatkan kelembapan yang dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti jamur, bakteri, atau dermatitis akibat kontak dengan air kotor.
Penelitian dalam Dermatology Research and Practice (2021) menunjukkan bahwa infeksi kulit meningkat pada musim hujan karena peningkatan kelembapan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab dermatitis.
9. Penyakit Influenza
Penyebab: Virus influenza A dan B.
Musim hujan yang dingin dan lembap menciptakan kondisi yang ideal bagi penyebaran virus influenza.
Virus ini lebih mudah menyebar di lingkungan yang lembap dan pada orang dengan daya tahan tubuh yang lebih rendah.
Sebuah artikel di Clinical Infectious Diseases (2022) mengungkapkan bahwa virus influenza lebih aktif menyebar selama musim hujan, dengan tingkat penularan yang meningkat pada bulan-bulan tersebut.
10. Penyakit Mata (Konjungtivitis)
Penyebab: Virus, bakteri, atau alergi akibat perubahan cuaca.
Musim hujan meningkatkan kelembapan udara, yang dapat memperburuk iritasi mata, terutama bagi mereka yang rentan terhadap infeksi mata atau alergi.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ophthalmology (2021) menunjukkan bahwa infeksi mata, terutama konjungtivitis, meningkat pada musim hujan karena tingginya tingkat kelembapan dan paparan terhadap virus serta bakteri.
Itulah deretan penyakit yang sering kali muncul pada saat musim hujan dan perlu untuk diwaspadai. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.