Aksi carok massal di Sampang memakan 1 korban jiwa, polisi telah lakukan pemburuan pada pelaku. (Tangkapan Layar/@jabodetabek24info)

NEWS

Viral! Aksi Carok Massal di Sampang Tewaskan Saksi Paslon Pilbup, Polisi Buru Semua Pelaku

Selasa 19 Nov 2024, 11:16 WIB

POSKOTA.CO.ID - Belakangan di media sosial Beredar sebuah video memperlihatkan sekelompok orang melakukan aksi carok terhadap seseorang saksi dari pasangan calon (paslon) pemilihan bupati (pilbup) Sampang, Jawa Timur.

Berdasarkan keterangan yang ditulis pada akun Instagram @jabodetabek24info mengatakan bahwa aksi kekerasan ini terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang pada Minggu 17 November 2024.

Peristiwa naas ini diduga bermula dari perbedaan pilihan pasangan calon legislatif tingkat Bupati dan Wakil Bupati.

Diketahui terdapat satu orang tewas yakni saksi dari paslon nomor urut 2 Slamet Junaidi - Ahmad Mahfudz.

Atas kejadian tersebut pihak Polda Jatim akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memburu pelaku tindak kekerasan ini

Apa itu Carok?

Kata carok sendiri diambil dari tradisi yang ada di wilayah Madura memiliki arti sebuah pertarungan untuk mengembalikan kehormatan.

Hal tersebut sesuai dengan arti dari bahasa Madura yaitu 'bertarung dengan kehormatan'.

Para pemain dari upacara adat ini akan menggunakan senjata tajam berjenis curid atau golok.

Hal ini biasa dilakukan oleh masyarakat Madura untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Awal Mula Aksi Carok dalam Peristiwa Ini

Dalam peristiwa, bermula dari korban dan warga setempat yang tidak satu pendapat dengan pilihannya saat Pilkada.

Sejumlah warga dan korban sempat cekcok hingga berakhir ribut mengutarakan pilihannya.

Pada awalnya mereka hanya saling mengantarkan argumentasi hingga terus meningkat dan menegang sampai berujung brutal.

Korban berinisial JSP, yang merupakan saksi dari paslon cabup dan cawabup nomor urut 2 ini dikepung oleh 5 orang yang sudah membawa senjata tajam berjenis celurit.

Korban yang pada saat itu tidak dapat melakukan apa-apa akhirnya terjatuh belum memiliki sejumlah bekas luka di sekujur tubuh.

Polisi Buru Semua Pelaku

Setelah mengetahui terjadinya peristiwa mengerikan tersebut, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.

"Iya, perintah Kapolda dan beliau turun langsung," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto.

Ia mengatakan Bahwa saat ini pihak kepolisian telah membentuk sebuah tim khusus untuk menangani kasus tersebut.

Bersama dengan Polres Sampang, Polda Jatim melakukan penyelidikan secara mendalam pada lokasi tempat kejadian

Dirmanto juga mengatakan bahwa tim gabungan tersebut telah melakukan pemburuan terhadap seluruh pelaku yang saat ini masih buron.

"Penanganan dari Polres Simpang di-backup Dirkrimum Polda Jatim," tegasnya.

Ungkapan Cabup Slamet

Calon Bupati Slamet Junaidi mengungkapkan bahwa kasus ini diduga karena ia ingin mengunjungi Salah satu tokoh agama di wilayah Ketapang.

Ia mengatakan, di dalam perjalanan rombongannya dihadang oleh sejumlah warga yang menurutnya ada sekitar 100 orang lebih sembari membawa sajam berjenis celurit.

"Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang," ujar Slamet Junaidi.

Oleh sebab itu, Slamet langsung menggunakan jalan lain namun tetap diberikan hadangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan gorong-gorong.

Tapi ada rasanya bisa dipinggirkan oleh pihaknya hingga akhirnya ia mampu masuk ke dalam desa.

Slamet pun mengetahui adanya peristiwa pembacokan yang dilakukan oleh sejumlah orang tersebut di sekitar rumah Kiai yang akan disinggahinya.

Buruknya lagi orang-orang tersebut juga mengincar Kiai yang berhasil mengamankan diri dengan masuk ke dalam rumah.

"Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J," ungkap Slamet.

Ia pun mengatakan bahwa korban JSP merupakan Seorang warga dari Pamekasan yang sudah memiliki keluarga dan harus kehilangan nyawa pada peristiwa ini.

Dia orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun," tutupnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News  dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp  Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
viralmedia sosialUncategorizedSampang Madurasaksi paslon cabup

Raihan Ali Putra Santoso

Reporter

Raihan Ali Putra Santoso

Editor