Sejumlah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, nomor urut tiga Pramono Anung dan Rano Karno Si 'Doel' Saat menyampaikan visi dan misi debat terakhir Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2024 di Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024). KPU DKI Jakarta menetapkan tema debat ketiga atau terakhir yakni Tata Kota dan Perubahan Iklim pada Pilkada 2024 yang digelar Grand Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

NEWS

Pramono Anung Kritik Ridwan Kamil Soal Wacana Pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara

Minggu 17 Nov 2024, 23:46 WIB

POSKOTA.CO.ID - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 03 Pramono Anung menyinggung soal wacana calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil alias RK yang akan memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara.

Pramono bahkan mempertanyakan saat RK masih menjadi Gubernur Jawa Barat yang berencana memindahkan Pusat Pemerintahan dari Gedung Sate ke Tegalluar, Kabupaten Bandung, tapi tak terlaksana.

Ia mempertanyakan jangan sampai wacana tersebut hanya sebatas imajinasi belaka dan nantinya tidak dilaksanakan, sehingga bisa disebut hanya omong kosong belaka.

"Untuk itu kami menyampaikan apakah ini memang serius mau dipindahkan karena Jakarta sebentar (lagi) bukan ibu kota lagi, di pusat pemerintahan balai kota banyak sekali gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta," kata Pramono bertanya ke RK.

RK kemudian mengklaim jika dirinya sangat konsisten dalam pembangunan Jawa Barat saat dirinya masih menjabat Gubernur.

Soal pemindahan pusat pemerintahan, RK menyebut kondisinya ternyata tidak memungkinan karena beberapa faktor, salah satunya kemacetan.

"Di Jawa Barat, Bandungnya udah jadi kota wisata bercampur-campur dengan kota pemerintahan. Kemacetan di mana-mana, tentara-tentara di Bandung itu rumahnya jauh karena biar mewah pusat militer zaman kolonial sehingga Ibu Kota Jawa Barat memang tidak cocok untuk ada pusat pemerintahan lagi maka ada wacana itu," kata RK.

"Jakarta juga sama kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi, Lah IKN itu datang dari imajinasi oleh sebuah keputusan mahal keputusan politik pindah ke sana menjadi IKN hari ini, kebetulan saya kurator disana," tambahnya.

Politisi Golkar itu berujar, wacana pemindahan Balai Kota di Jakarta Pusat ke Jakarta Utara merupakan salah satu upaya mengurangi kemacetan.

"Sekarang kalau Jakarta mau mengurangi macet selain perluasan transportasi publik mari benerin tata ruangnya salah satunya adalah pusat kantor pemerintahan dikurangi dari pusat. Tentu ini harus didialogkan kepada stakeholder Jakarta terdapat di Jakarta Utara aksesnya bagus, Ancol itu punya hak 200 hektar membangun tinggal kita bikin pusat bisnis baru," ucapnya.

Pramono Anung kemudian kembali membalas soal pembangunan IKN yang disebut RK bermula dari imajinasi. Menurut dia, itu tidak relevan dengan Kota Jakarta yang telah terbangun sejak jaman kolonial.

"Yang ingin saya sampaikan adalah sekarang Jakarta karena ibukota sudah berpindah apakah masih diperlukan yang namanya pemindahan balai kota ke Jakarta Utara Saya tidak ingin berdebat hal itu tetapi dengan banyaknya gedung-gedung yang akan ditinggalkan di pusat pemerintahan di Jakarta Pusat," kata Pramono.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
debat pilgub jakartaPramono Anungridwan kamilpemindahan balai kotaIKN

Pandi Ramedhan

Reporter

Aminudin AS

Editor