POSKOTA.CO.ID - Alergi dingin bisa dipicu oleh berbagai faktor dan terjadi baik kepada ornag dewasa maupun anak-anak.
Namun, alergi dingin biasanya akan semakin berat dirasakan pada saat musim hujan.
Selain suhu yang dingin, juga rentan adanya bakteri dan virus yang mudah menular karena kondisi yang lembab.
Sehingga, penting bagi Anda yang memiliki riwayat alergi dingin.
Berikut ini adalah beberapa penyebab alergi yang perlu diketahui agar paham cara mengatasinya.
Penyebab Alergi Dingin
Alergi dingin terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap penurunan suhu atau kelembapan yang ekstrem.
Meskipun penyebab pasti dari cold urticaria belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diketahui dapat memicunya, antara lain:
1. Suhu dingin mendadak
Perubahan suhu yang cepat, seperti keluar dari ruangan hangat ke udara luar yang dingin, dapat memicu reaksi alergi.
2. Kelembapan tinggi
Musim hujan cenderung meningkatkan kelembapan udara, yang juga bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
3. Genetika dan sistem imun
Beberapa orang lebih rentan terhadap alergi dingin karena faktor genetik atau ketidakseimbangan dalam sistem imun mereka.
Saat terkena suhu dingin, tubuh melepaskan histamin, zat kimia yang bertanggung jawab untuk reaksi alergi seperti gatal, pembengkakan, dan ruam.
Reaksi ini adalah respons pertahanan tubuh terhadap faktor eksternal yang dianggap berbahaya.
Penelitian Terkait Alergi Dingin
Penelitian menunjukkan bahwa cold urticaria mempengaruhi sekitar 0,05 hingga 0,1 persen dari populasi dunia.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Allergy and Clinical Immunology pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen pasien dengan chronic urticaria (gatal-gatal kronis) juga mengalami cold urticaria.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan pria, dengan usia puncak antara 20 hingga 30 tahun.
Studi lain yang dipublikasikan di International Journal of Dermatology pada tahun 2013 menyoroti hubungan antara kelembapan udara dan peningkatan kejadian alergi dingin.
Kelembapan yang tinggi, yang sering terjadi selama musim hujan, dapat memperburuk gejala pada beberapa penderita, meskipun reaksi ini tidak universal.
Semenatara itu, berikut cara mengatasi alergi dingin di musim hujan yang perlu diketahui.
Cara Atasi Alergi Dingin di Musim Hujan
a. Kenakan Pakaian Pelindung
Pakaian yang dapat melindungi kulit dari suhu dingin adalah langkah pertama yang paling sederhana dan efektif.
Pilih pakaian yang terbuat dari bahan hangat seperti wol atau fleece, dan pastikan seluruh tubuh tertutup, terutama bagian yang rentan seperti tangan, leher, dan wajah. Jaket berlapis dan sarung tangan juga sangat disarankan.
Selama musim hujan, pilih pakaian yang dapat menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering, karena kelembapan berlebihan juga dapat memperburuk gejala alergi.
b. Perlindungan Kulit dengan Krim
Menggunakan pelembap atau krim pelindung pada kulit dapat membantu melindungi lapisan kulit dari efek dingin.
Krim yang mengandung emolien atau bahan seperti gliserin atau urea dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi iritasi yang disebabkan oleh udara dingin.
c. Kontrol Suhu dan Kelembapan di dalam Ruangan
Selama musim hujan, suhu di luar ruangan bisa sangat dingin dan lembap.
Di dalam ruangan, pastikan Anda menjaga suhu yang cukup hangat dan kering.
Gunakan pemanas ruangan (dengan hati-hati) dan pengering udara untuk membantu menjaga kelembapan tetap seimbang.
Pastikan juga ventilasi yang baik agar udara dalam ruangan tidak terlalu lembap.
d. Antihistamin dan Obat-obatan
Obat antihistamin adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi gejala alergi dingin. Obat ini bekerja dengan memblokir efek histamin, zat kimia yang dilepaskan saat tubuh bereaksi terhadap dingin.
Beberapa antihistamin yang umum digunakan untuk mengobati cold urticaria adalah:
- Diphenhydramine (Benadryl)
- Cetirizine (Zyrtec)
- Loratadine (Claritin)
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan lain.
e. Imunoterapi atau Terapi Lain
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin menyarankan terapi lain seperti imunoterapi atau fototerapi.
Imunoterapi melibatkan pemberian dosis kecil alergen dingin untuk membantu tubuh membangun toleransi terhadap suhu dingin.
Sementara fototerapi menggunakan sinar ultraviolet untuk mengurangi reaksi alergi.
f. Menghindari Pemicu
Jika memungkinkan, hindari pemicu utama alergi dingin, seperti mandi air dingin, paparan langsung terhadap angin dingin, atau perubahan suhu yang drastis.
Jika Anda tahu bahwa gejala alergi dingin Anda muncul saat hujan atau ketika suhu turun mendalam, sebisa mungkin atur jadwal kegiatan luar ruangan Anda.
g. Makanan yang Membantu Meningkatkan Imun
Mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh juga sangat penting dalam mengelola alergi dingin.
Beberapa jenis makanan yang bisa membantu adalah:
- Makanan tinggi vitamin C (seperti jeruk, kiwi, dan stroberi) untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
- Omega-3 (yang ditemukan pada ikan seperti salmon) untuk mengurangi peradangan.
- Probiotik, yang dapat membantu memperkuat sistem pencernaan dan daya tahan tubuh.
Perlu diketahui bahwa jika gejala alergi dingin menjadi lebih parah atau mengganggu kualitas hidup, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa tanda bahwa Anda perlu bantuan medis meliputi:
- Reaksi alergi yang semakin intens, seperti sesak napas atau pusing.
- Pembengkakan yang parah atau gejala yang tidak mereda dengan antihistamin.
- Gejala yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau kambuh berulang kali.
Itulah cara mengatasi alergi di musim hujan yang bisa Anda coba agar tetap fit. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.