POSKOTA.CO.ID - Pernahkah Anda mengalami nominal Bantuan Sosial (Bansos) yang diterima, tiba-tiba berkurang tanpa alasan yang jelas.
Bagi sebagian penerima mungkin, hal tersebut bisa menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan besar.
Sebenarnya, ada sejumlah alasan yang dapat menyebabkan perubahan nominal ini, dan penting untuk memahami penyebabnya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak perlu.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah, adanya pemotongan administratif atau penyesuaian dari pihak terkait.
Penyaluran bantuan sering kali melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga keuangan yang ditunjuk.
Ketika ada ketidaksesuaian data atau kebutuhan untuk melakukan penyesuaian, nominal yang diterima bisa saja berbeda dari yang diharapkan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa informasi yang tertera di bukti transaksi atau laporan penyaluran Bansos.
Selain itu, perubahan nominal Bansos juga bisa terjadi akibat penyesuaian kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Kebijakan Bansos bersifat dinamis dan dapat berubah seiring evaluasi kebutuhan masyarakat.
Misalnya, jika terjadi pengurangan anggaran atau penyesuaian alokasi untuk kelompok tertentu, hal ini dapat mempengaruhi jumlah bantuan yang diterima.
Berikut ini beberapa faktor yang kemungkinan nominal bansos keluarga penerima keluarga (KPM) berkurang, tanpa adanya pemberitahuan.
Dilansir dari kanal Youtube Pendamping Sosial, berikut ini kemungkinan penyebab nominal bansos KPM berkurang.
1. Adanya Perubahan Jenis Bantuan
Salah satu penyebab berkurangnya nominal bansos yang diterima KPM, bisa jadi adanya perubahan jenis bantuan yang diterima.
Semisalkan diawal pencairan, KPM tersebut mendapatkan dua jenis bansos sekaligus (PKH dan BPNT).
Namun untuk pencairan berikutnya, ternyata KPM tersebut hanya bisa mendapatkan satu bantuan saja.
Kemungkinan hal tersebut adanya perubahan jenis bantuan yang disesuaikan. Artinya yang awalnya mendapatkan dua jenis bansos, kini hanya bisa mencairkan satu bansos saja.
Otomatis hal tersebut akan berdampak pada nominal yang didapatkannya. Biasanya KPM yang bersangkutan dianggap hanya layak mendapatkan satu bansos saja.
2. Adanya Perubahan Komponen Keluarga
Salah satu contoh dari kasus ini adalah, Jika penerima manfaat sebelumnya memiliki anak balita yang termasuk dalam komponen bantuan sosial, maka jumlah bantuan yang diterima dapat menjadi lebih besar.
Namun, ketika anak tersebut melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah dasar (SD), jumlah bantuan yang diterima akan mengalami pengurangan yang signifikan.
Bantuan sosial untuk anak balita lebih tinggi, mendapatkan Rp500.000 setiap dua bulannya, sementara untuk anak SD hanya sekitar Rp150.000 setiap dua bulan.
Itulah beberapa contoh yang bisa membuat nominal bansos KPM berkurang.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.