POSKOTA.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) gaet kaum millenial dan gen Z untuk dijadikan kader dan membantu awasi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024.
Anggota Bawaslu Kota Bekasi, Choirunnisa Marzoeki mengatakan, keterlibatan mereka sebagai bentuk pendidikan pengawasan partisipatif.
"Kurang lebih ada 70 orang yang kita undang hari ini sebagai kader pengawasan partisipatif," kata Choirunnisa saat dijumpai dalam kegiatan Bawaslu di Hotel Amaroosa Grande, Bekasi Selatan, Kamis, 14 November 2024.
Para kader tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan perwakilan sekolah tingkat SMA yang telah menginjak usia 17 tahun serta masing-masing organisasi mahasiwa. Bawaslu menggaet mereka yang berusia 17 hingga 40 tahun.
"Sebelumnya programnya namanya SKPP sekolah kader pengawasan partisipatif dan sekarang menjadi P2P," tambahnya.
Dalam catatan KPU, pemilih pemula di Kota Bekasi menjadi yang tertinggi. Dengan catatan data usia 17 hingga 39 tahun mencapai angka 49,88 persen, jika dibulatkan angka tersebut mencapai 50 persen.
Sedangkan kategori usia 40-55 tahun berada di angka 31,45 persen. Kemudian usia 56 hingga 74 tahun berada di angka 17,21 persen.
Bawaslu merasa perlu memberi materi terhadap para generasi milenial untuk membahas Pilkada.
"Alasan kenapa memilih kisaran usia 17 sampai 40 tahun, karena itu menjadi pemilih terbanyak dalam pilkada di Kota Bekasi," terangnya.
Para kader akan digembleng selama tiga hari mulai 14 hingga 16 November 2024 dan akan diberikan materi terkait pemilu di Indonesia.
Sebagai pengawas muda, para kader tersebut diharapkan dapat beradaptasi dengan kegiatan kerelawanan termasuk mengawasi Pilkada di Kota Bekasi.
