POSKOTA.CO.ID - Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1, Heri Koswara merespons isu enggan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurut Heri, isu itu digunakan sebagai senjata untuk menyerang dirinya sebagai bagian dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ya, isu tersebut memang ramai dan muncul ketika lawan politik sudah tidak punya isu lain, stigma-stigma usang yang dikeluarkan lagi," kata Heri seusai kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediamannya di kawasan Jatiasih, Rabu, 13 November 2024.
Heri mengungkapkan, PKS Kota Bekasi menjadi partai pemenang dengan perolehan 11 kursi di Pileg 2024. Ia menilai, wajar partainya kemudian diserang dengan isu antimaulid.
"Dua kali PKS Kota Bekasi berhasil menang (Pileg), artinya isu-isu yang biasa dimunculkan, stigma itu enggak laku," terangnya.
Stigma usang yang selalu mengarah ke dirinya bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu hanyalah orang-orang yang tengah mencari sisi buruk tentang identitas partai.
Ia menambahkan, PKS tetap memperoleh kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, isu-isu miring tersebut tidak terbukti.
"Buktinya PKS masih menjadi partai yang paling mendapatkan kepercayaan," jelasnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, isu antimaulid terbantahkan dengan sosok Ketua Majelis Syuro PKS, yakni Salim Segaf Al-Jufri sebagai Habib dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu merupakan alumni pesantren Buntet di Cirebon
Heri Koswara dan Solihin merupakan peserta Pilkada Kota Bekasi nomor urut 1. PKS, PPP, PSI, PAN dan Partai Hanura, menjadi partai koalisi pasangan tersebut.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.