Ilustrasi. Berikut ini adalah fakta ilmiah terkait penyakit gondongan yang perlu diketahui. (Freepik)

Kesehatan

Jangan Anggap Sepele! Inilah Fakta Ilmiah Penyakit Gondongan yang Perlu Diketahui

Kamis 14 Nov 2024, 19:31 WIB

POSKOTA.CO.ID - Gondongan merupakan salah satu jenis penyakit menular yang kerap disepelekan.

Penyakit gondongan memang bsia sembuh dengan sendirinya, akan tetapi pada beberapa kondisi tubuh hal ini bisa menjadi penyakit yang serius.

Sehingga, penting untuk memahami apa itu penyakit gondongan, gejala, hingga cara pencegahannya.

Selain itu, fakta ilmiah terkait penyakit gondongan juga harus diketahui.

Apa Itu Penyakit Gondongan?

Gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus mumps. Virus ini sangat menular dan bisa menyebar melalui tetesan air liur ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. 

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena.

Penyakit gondongan mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di bagian depan telinga. 

Pembengkakan ini bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Gejala Penyakit Gondongan

Gejala gondongan biasanya muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus. 

Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

Pembengkakan kelenjar parotis: Pipi atau area dekat telinga menjadi bengkak.

Demam: Suhu tubuh meningkat, biasanya ringan hingga sedang.

Sakit kepala dan sakit tenggorokan.

Kehilangan nafsu makan dan kelelahan.

Nyeri pada sendi: Pada beberapa orang, sendi bisa terasa sakit.

Pada beberapa orang, gondongan bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, terutama pada anak-anak.

Komplikasi Gondongan yang Serius

Meski sering dianggap ringan, gondongan bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti:

Orchitis: Radang testis pada pria, yang bisa mengganggu kesuburan.

Meningitis: Radang pada selaput otak yang bisa berbahaya.

Pankreatitis: Radang pada pankreas yang memengaruhi pencernaan.

Kehilangan pendengaran: Kerusakan pada saraf pendengaran yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Penelitian Tentang Gondongan

Sejak ditemukan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) pada tahun 1967, jumlah kasus gondongan menurun drastis di banyak negara. 

Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah gondongan, campak, dan rubela.

Namun, meski vaksinasi berhasil menurunkan jumlah kasus, masih ada sebagian orang yang tidak divaksinasi atau terlambat divaksinasi, yang menyebabkan kasus gondongan tetap ada. 

Penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi pada orang dewasa yang belum mendapat vaksin juga dapat membantu mencegah infeksi.

Kasus Gondongan di Dunia

Amerika Serikat: Setelah vaksinasi MMR diperkenalkan, kasus gondongan sangat berkurang. 

Namun, beberapa kasus masih terjadi, terutama di kalangan orang yang tidak divaksinasi.

Eropa: Negara-negara di Eropa juga mengalami penurunan kasus gondongan berkat vaksinasi. 

Namun, beberapa kasus masih terjadi pada remaja dan orang dewasa yang belum divaksin.

Asia: Beberapa negara di Asia, seperti Indonesia, masih menghadapi tantangan dalam menurunkan angka kasus gondongan karena tingkat vaksinasi yang rendah. 

Namun, negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan sudah berhasil mengendalikan penyakit ini.

Pencegahan Penyakit Gondongan

Cara terbaik untuk mencegah gondongan adalah dengan vaksinasi MMR, yang melindungi dari gondongan, campak, dan rubela. 

Vaksin ini diberikan pada anak-anak dan juga dapat diberikan pada orang dewasa yang belum divaksinasi sebelumnya.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan, seperti sering mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Itulah fakta ilmiah mengenai penyakit gondongan yang mungkin belum banyak orang ketahui. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
penyakitgondongangejalaPenelitianfakta ilmiah

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor