Sesuatu yang langgeng itu menjadi harapan semua pihak. Kekayaan langgeng, bisnis langgeng, kadang jabatan dan kekuasan pun berharap langgeng.
“Tidak dapat dipungkiri itu lazimnya harapan manusia, termasuk kita bertiga,” ujar bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Kita juga berharap persahabatan kita langgeng. Makan di warteg sambil ngobrolin soal apa yang bisa kita obrolan. Ya sebut saja sharing informasi yang lagi aktual saat ini,” tambah Yudi.
“Yang penting saling berbagi apa saja. Tak hanya soal materi, bisa juga berbagai informasi yang bermanfaat bagi kita semua. Bisa juga berbagi doa agar kita selalu sehat dan sejahtera,” kata mas Bro.
“Tiap pagi saya sudah berbagi doa dengan teman-teman melalui WAG,” kata Heri.
“Bagus menyapa teman selagi masih bisa menyapa. Mendoakan teman-teman di WAG, selagi masih mampu mendoakan. Yang penting disertai dengan ketulusan, bukan cari panggung. Bukan pula pansos,” kata mas Bro.
“Kalaupun panjat sosial (pansos) nggak salah juga. Ingin mendapat perhatian, ingin dikenal, disanjung dan dipuji, itu hak asasi manusia. Tak perlu diperdebatkan lagi,” urai Heri.
“Kalau pansos melalui aksi peduli sosial itu bagus. Lah, ini pansosnya dengan pamer sarapan di cafe, ngopi di hotel, lagi belanja di mal, selfie di mana-mana. Gimana menurut kalian?,” tanya Yudi.
“Itu menunjukkan dia hidup bahagia sejahtera, nggak usah ngiri. Kita doakan semoga langgeng. Nggak usah dikritisi karena suka pamer, apalagi dicaci. Jaga kekompakan agar WAG penuh manfaat,” kata mas Bro.
“Bagaimana mau kompak kalau tiap hari posting konten berisi cacian dan makian kepada seseorang yang dia tidak sukai. Dulu seseorang tersebut dicintai, sekarang dibenci,” kata Heri.
“Iya juga sih karena tak semua sependapat dengan sikapnya. Sebaiknya delete saja setiap dia posting konten. Tak perlu dibaca,” ujar Yudi.
“Itulah kalau seseorang mengedepankan egonya, maka akan melahirkan ego-ego yang lain. Jika ingin kompak harus melepaskan ego,” kata mas Bro.
“Jadi ingat pidato Wapres Gibran Rakabuming Raka yang lagi trending. Kita harus kompak, tidak ada lagi ego sektoral, kata Wapres ketika menutup Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, di Sentul, Bogor, Kamis lalu,” kata Heri.
“Setuju. Bagaimana mau kompak kalau masing-masing mengusung egonya. Mulai dari ego pribadi, kelompok, ego jabatan dan kekuasaan,” kata mas Bro.
“Iya, kita bisa kompak karena tak mau menonjolkan diri. Cukup disimpan di hati,” ujar Heri. (Joko Lestari).