Judi online alias judol sudah menyebar ke semua lini. Tak hanya warga masyarakat, juga kalangan birokrat di sejumlah institusi. Terakhir ASN di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital, yang mendapat perhatian publik.
Konon,dugaan keterlibatannya sudah diperkirakan sejak lama, sebelum Kementerian Komunikasi dan Informatika berubah nama.
Karenanya seperti diberitakan, anggota Komisi I DPR, T.B.Hasanuddin, berharap Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid,untuk terus bersih-bersih di lingkungan kementeriannya agar tidak ada lagi pegawai yang terlibat dalam kasus judi daring.
“Jadi bersih lingkungan agar judol tak lagi melibatkan para abdi negara ya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Itu ajakan positif. Tetapi tak hanya di kementerian Komdigi, juga di kementerian dan institusi lain,” kata Yudi.
“Iya karena judol sudah menyentuh semua kalangan, termasuk di parlemen, pemda dan institusi lainnya,. Artinya tak hanya di pemerintah pusat, juga di daerah-daerah,” jelas Heri.
“Jadi bersih lingkungan di semua lini. Ibarat membersihkan rumah dari depan hingga belakang. Dari teras, dapur hingga kamar tidur,” jelas mas Bro. “Jadi kalau mau bersih –bersih ya harus dari atas hingga yang paling bawah,”
“Jangan yang di bawah dibersihkan, yang di atas dibiarkan nggak disentuh. Itu namanya tidak adil,” kata Yudi.
“Iya kalau mau memberantas judol jangan setengah hati, jangan pula ada oknum tertentu yang dilindungi. Jangan orang bawahan diberantas, yang di atas dilepas. Itu jangan sampai terjadi,” kata mas Bro.
“Terus lingkungan kita sendiri bagaimana?,” kata Heri.
“Ya semua pihak harus ikut berkontribusi memberantas judol, masing-masing dimulai dari lingkungannya sendiri. Kalau masing-masing lingkungan bersih, semua pekarangan akan menjadi bersih,” kata Yudi.
“Yang tidak kalah pentingnya kalau mau bersih- bersih, dirinya sendiri yang harus bersih. Bagaimana pekarangan bisa menjadi bersih, kalau sapu yang digunakan untuk membersihkan itu kotor,” jelas mas Bro.
“Jangan pula berdiri paling depan ayo berantas judol, tapi dirinya sendiri, diam-diam ikut bermain judol,” kata Heri.
“Setuju. Jangan bilang berantas korupsi, tetapi secara sembunyi-sembunyi menerima gratifikasi. Kalau begini, bagaimana korupsi bisa diberantas,” tambah Yudi.
“Loh kok obrolan dari judi merembet ke korupsi sih,” tanya Heri.
“Keduanya saling bersinggungan. Sama-sama merugikan ,” kata Yudi. (Joko Lestari).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.