Microsoft Sebut Ada 600 Juta Serangan Siber Per Hari, yang Paling Banyak Targetkan Kata Sandi

Jumat 01 Nov 2024, 22:26 WIB
Microsoft ungkap adanya serangan siber hingga 600 juta per hari kepada seluruh pengguna internet dunia. (Freepik/DCStudio)

Microsoft ungkap adanya serangan siber hingga 600 juta per hari kepada seluruh pengguna internet dunia. (Freepik/DCStudio)

POSKOTA.CO.ID – Perkembangan teknologi saat ini juga simpan ancaman berbahaya. Melihat data Microsoft misalnya, terdapat total 600 juta serangan siber per hari.
Targetnya adalah pengguna internet. Bahkan 99 persen di antaranya menyerang password. Microsoft sendiri telah memblokir 7.000 serangan kata sandi setiap detiknya dalam setahun terakhir.  

Melansir blog Microsoft, Kamis 31 Oktober 2024, para pelaku kejahatan siber juga terus memperbarui serangan mereka.

Salah satunya dengan AiTM Phishing Attack (Adversary-in-the-Middle). Ini adalah teknik serangan phishing saat penyerang menempatkan diri di antara pengguna dan layanan otentikasi yang sah. 

Tidak hanya itu, dalam Digital Defense Report 2024 disebutkan terdapat tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara selama 2024. 

Macam-macam Ancaman Siber

Mulai dari ransomware, fraud, hingga identity and social engineering. Microsoft menjelaskan beberapa ancaman siber yang perlu diwaspadai, yakni:

Ransomware. ini menjadi ancaman yang semakin lama semakin serius dan banyak terjadi akibat pemberian akses terhadap unmanaged device.  

Ransomware adalah sejenis program jahat atau malware, yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.  

Jenis serangan ransomware di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi dan informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75% setiap tahun.  

Pada lebih dari 90% kasus di mana serangan masuk ke tahap tebusan, penyerang memanfaatkan perangkat tak terkelola (unmanaged devices) untuk mendapatkan akses awal (initial access).

Selain itu, penyerang juga sering melakukan enkripsi terhadap aset organisasi dari jarak jauh (remote encryption).  

Phishing Pakai QR Code. Bentuk fraud siber ini meningkat dengan cepat selama 2024. Insiden yang berkaitan dengan penipuan digital atau fraud terus meningkat secara global.

Ini dilihat baik dari sisi jumlah maupun tingkat kecanggihan.  Menurut TrendMicro, serangan phishing meningkat sebanyak 58% pada 2023, dengan dampak diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada 2024. 

“Sepanjang Oktober 2023-Maret 2024, teknologi deteksi gambar di Microsoft Defender for Office 365 telah mencegah serangan phishing kode QR, menyebabkan email phishing yang menggunakan teknik serangan ini turun 94%,” tulis laporan tersebut.

Serangan Identitas dan Social Engineering. Serangan ini menargetkan kata sandi (password) dan masih menjadi bentuk pencurian identitas yang paling banyak terjadi. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait
News Update