Obrolan Warteg: Loyalitas Berpindah

Rabu 30 Okt 2024, 07:02 WIB
Obrolan Warteg: Loyalitas Berpindah. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Loyalitas Berpindah. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Kabinet Merah Putih yang berasal dari  beragam latar belakang bagaikan gambaran Indonesia seutuhnya. Bukan hanya profesinya, juga latar belakang geografisnya.

Yang jelas setelah masuk kabinet kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Tak terkecuali para menteri yang berasal dari kader parpol.

“Begitu dilantik sebagai menteri, hendaknya loyalitas mereka kepada partai berakhir,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, bung Heri dan bang Yudi.

“Lantas loyalitasnya diarahkan kemana?,” tanya Heri.

“Selama menjadi menteri loyalitasnya harus ditujukan hanya untuk negara dan rakyat,” kata mas Bro.

“Jadi loyalitas berpindah dari parpol ke rakyat ya,” ujar Yudi.

“Ya iyalah karena mereka bukan menterinya parpol, tetapi menterinya rakyat. Begitu juga Presiden Prabowo Subianto, bukan presiden parpol, tetapi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata mas Bro.

“Betul, dalam pidato pelantikan sebagai Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto dengan tegas mengatakan akan melindungi dan mensejahterakan seluruh rakyat. Bukan hanya rakyat yang memilihnya, juga yang tidak memilihnya saat pilpres lalu,”  urai Yudi.

“Sikap yang demikian wajib diikuti oleh para menterinya, termasuk yang dari parpol. Loyalitas menjadi tunggal kepada bangsa dan negara. Kepada seluruh rakyat, baik yang dulu mendukung partainya maupun tidak mendukung artainya saat pemilu,” jelas mas Bro.

“Tetapi secara historis mereka tetap masih sebagai kader parpol dong,” kata Heri.

“Kalau soal itu tidak terbantahkan. Selepas menjabat menteri, akan kembali ke parpolnya, begitu pun loyalitas seutuhnya kembali kepada kepada parpolnya,” ujar Yudi.

“Iya aku paham. Selama menjadi menteri loyalitas tercurah sepenuhnya kepada bangsa dan negara dan seluruh rakyat. Setiap program kerja adalah untuk memajukan seluruh rakyat, tanpa kecuali. Loyalitas kepada partai, sementara dipinggirkan,” kata mas Bro.

“Bisa nggak ya?,” tanya Heri.

“Ya harus bisa. Ingat! Sudah mengucapkan janji dan sumpah ketika dilantik menjadi menteri,” kata Yudi.

“Apa sumpahnya?,”tanya Heri

“Selain bersumpah akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan  dengan selurus-lurusnya demi darma bakti kepada bangsa dan negara. Juga  akan menjunjung tinggi etika jabatan dan bekerja sebaik- baiknya,” jelas mas Bro.

“Kalau darma baktinya melenceng, berarti melanggar sumpahnya. Gitu aja..” tambah mas Bro. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Bersih Lingkungan

Rabu 06 Nov 2024, 07:01 WIB
undefined
News Update