Selain itu, makanan cepat saji umumnya rendah serat, sehingga kurang mendukung pencernaan yang sehat pada anak.
Sebaiknya Anda menyediakan makanan rumahan dengan bahan yang segar dan kaya nutrisi. Mengajak anak-anak memasak juga bisa menjadi cara yang untuk mengajari mereka memilih makanan sehat.
3. Mengandung Pewarna Buatan dan Pengawet
Banyak camilan yang dijual di pasaran menggunakan pewarna dan pengawet buatan untuk menarik perhatian anak.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia ini bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko alergi dan gangguan perhatian pada anak.
Beberapa anak juga mungkin lebih sensitif terhadap zat-zat kimia tersebut dan mengalami reaksi tertentu, seperti kulit kemerahan atau gangguan pencernaan.
Sebaiknya, pilih camilan alami atau buat sendiri di rumah, seperti yoghurt dengan buah segar atau puding dari buah-buahan yang dicampur dengan agar-agar.
4. Minuman Berkafein
Kafein, yang biasanya terdapat dalam minuman bersoda dan minuman energi, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Kafein dapat memengaruhi sistem saraf mereka dan membuat anak lebih sulit tidur atau cenderung hiperaktif. Selain itu, kafein juga bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Daripada memberikan minuman berkafein, lebih baik memberikan anak air putih atau jus buah tanpa tambahan gula sebagai pilihan yang lebih sehat.
5. Makanan Olahan Tinggi
Sosis, nugget, dan makanan olahan lainnya mungkin praktis dan disukai anak-anak, tetapi makanan ini biasanya mengandung bahan tambahan seperti MSG, garam tinggi, dan lemak trans.
Kandungan-kanudngan tersebut sebenarnya tidak baik untuk kesehatan anak jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
.jpg)
