Sulit Dapatkan Pupuk Kimia Bersubsidi, Petani di Bandung Barat Beralih Pakai Pupuk Cair Organik

Senin 21 Okt 2024, 12:10 WIB
Hasil panen pertanian di Kampung Citeureup, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Bandung Barat. (Poskota/Gatot Poedji Oetomo)

Hasil panen pertanian di Kampung Citeureup, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Bandung Barat. (Poskota/Gatot Poedji Oetomo)

"Nah, bakteri itu bakal meningkatkan keampuhan cairan fermentasi terhadap tumbuh kembang tanaman," katanya.

Untuk hasilnya sendiri, sangat berbeda. Biasanya dari segi kuantitas produksi pertanian, penggunaan pupuk cair organik lebih baik. 

"Misalnya sayuran yang panen setahun 10 kali kalau pakai pupuk kimia, kalau pakai yang organik bisa 12 kali. Dari rasa juga lebih enak yang organik," tuturnya.

Menurutnya, dalam inovasi tersebut, Rumah Hayati sudah melakukan perbandingan. Contohnya, mereka membangun sebuah demplot atau lahan percontohan untuk membandingkan proses penanaman dengan pupuk kimia dan pupuk cair organik.

"Makanya sekarang kita merambah ke produksi massal lalu kita jual ke petani lain se Bandung Barat karena niatnya kan membantu mengatasi kesulitan pupuk," ujarnya.

"Awal-awal kita sebulan itu cuma bisa produksi 200 liter, alhamdulillah sekarang bisa sampai 600 liter. Tapi kalau harga kita enggak bisa bilang, yang pasti lebih terjangkau daripada pupuk kimia," tambahnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update