Ilustrasiu. Studi ilmiah ungkap manfaat traveling diklaim bis amenjaga kesehatan otak. (Freepik)

Kesehatan

Benarkah Traveling Bisa Bantu Jaga Kesehatan Otak? Ternyata Hasil Studi Ilmiah Ungkap Hal Ini

Kamis 17 Okt 2024, 14:30 WIB

POSKOTA.CO.ID - Traveling atau berwisata diyakini bisa membantu menenangkan suasana hati.

Sehingga, seseornag bisa mulai beraktivitas dengan lebih semangat.

Namun rupanya, traveling juga bemnafaat bagi kesehatan otak.

Studi ilmiah menunjukkan bahwa traveling bis amembantu menjaga kesehatan otak.

Traveling ini dinilai tidak perlu menguras kocek yang fantastis, hanya sekedar berjalan-jalan di alam terbuka juga pengaruhnya akan cukup signifikan terhadap otak.

Dikutip dari Health Fitness Revolution, Global Coalition on Aging, sekelompok perusahaan di berbagai industri bekerjasama dengan Asosiasi Perjalanan AS, telah menerbitkan analisis yang dilakukannya terhadap literatur medis yang ada tentang hubungan traveling dan kesehatan.

Sejumlah penelitian yang mereka soroti pun menunjukkan hubungan yang menarik antara liburan dan kesehatan fisik.

Traveling diketahui dapat menurunkan risiko serangan jantung dan kematian akibat penyakit koroner pada kelompok tertentu, sementara situasi baru dan kompleks yang dihadapi saat traveling juga dapat membantu menjaga otak tetap tajam.

"Tidak terlalu mengada-ada untuk membayangkan dokter meresepkan traveling untuk pasien mereka, karena manfaat ini semakin dihargai secara luas," kata Michael Hodin, direktur eksekutif Global Coalition on Aging.

"Itu menjadi kurang menyenangkan untuk dimiliki dan lebih menjadi hubungan yang perlu dimiliki," sambungnya.

Kemudian ia juga mengatakan bahwa beberapa dekade yang lalu masyarakat tidak sepenuhnya memahami manfaat diet dan olahraga, kata Hodin, dan hal yang sama mungkin berlaku untuk traveling saat ini.

Sementara studi-studi ini berfokus pada orang-orang di lingkungan kerja, Nussbaum dan yang lainnya berpendapat bahwa hal baru dalam perjalanan terutama jenis yang melibatkan menavigasi sendiri lingkungan yang asing dapat meningkatkan kinerja otak.

Elderhostel, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Boston, menawarkan berbagai tingkat struktur dalam program perjalanan yang ditawarkannya, berganti nama dalam beberapa tahun terakhir dengan nama Road Scholar.

"Yang paling populer di kalangan boomer adalah opsi 'fleksibel' yang membagi hari menjadi dua, antara aktivitas kelompok terencana dan eksplorasi independen," kata JoAnn Bell, wakil presiden Road Scholar Programs.

Menavigasi medan asing bisa membuat stres, kata Bell, sehingga sering kali pemandu wisata akan membantu peserta mempelajari jalan mereka di tempat baru sebelum mereka pergi sendiri.

Itulah manfaat traveling bagi kesehatan otak menurut hasil studi ilmiah. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Kesehatanotaktravelingmanfaatstudi ilmiah

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor